Janji Adalah Inspirasi
Ikrar ini terinspirasi ayat-ayat janji. mau tidak mau, sadar tidak sadar, kita sudah berjanji. Sebab Allah yang telah menetapkan. Allah berfirman,
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "sesungguhnya kami (bani adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Qs. Al-A'raaf [7]:172).
Bagaimanapun kondisinya, kita sudah berjanji. Berjanji untuk tunduk kepada aturan-Nya.
Radhiitu billaahi rabba, wabil islaami diina wabi Muhammadin nabiyya wa rasuula. Perjanjian ini sudah dimulai sejak dalam kandungan, sehingga manusia terlahir fitrah sebagai muslim.
Rasulullah Saw bersabda, "Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, maka bapaknya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi."
Menurut Abdullah Nashih Ulwan, salah satu jalan menuju takwa adalah mu'aahadah, selalu mengingat perjanjian dengan Allah. Sembilan kali dalam sehari memperbaharui syahadat dalam shalat. Tujuh belas kali sehari mengulangi bai'at, janji setia kepada Allah Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin... hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.
Janji Adalah Inspirasi, bukan sekedar pembasah bibir, pemanis kata, pereda amarah, peredam tangisan, pepesan kosong dan pelapis kebohongan. janji inilah inspirasi untuk terus membina diri menjaga fitrah Rabbani.
Janji adalah inspirasi besar orang-orang shalih. Semangat memenuhi janji ini membuat langkah menjadi mudah, membuat rezeki jadi barokah.
Dua orang berinteraksi utang piutang, berada di dua daerah seberang yang dibatasi oleh sungai besar. menyepakati waktu untuk melakukan pelunasan utang. Tapi tak disangka, ternyata banjir datang dan membuat si pengutang tak bisa menyeberang. Maka ia kirimkan uangnya dalam sebuah kayu gelondongan agar terbawa arus sampai ke seberang. Disisi sungai yang lain, si pemberi utang telah menunggu. Karena si penghutang tak kunjung datang, akhirnya ia menghibur diri dengan mengambil kayu untuk digunakan sebagai kayu bakar. sesampainya di rumah, kayu pun di belah, dan Alhamdulillah, ternyata di dalamnya ada uang dan surat dari pembayar utang.
Janji adalah Inspirasi untuk berprestasi, jangan sampai mati tanpa prestasi sebagai bukti, "Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji..." (Qs. an-Nahl [16]:91).
Setiap janji akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap anggota tubuh akan bersaksi tak bisa membela diri. "Sesungguhnya setiap pendengaran, penglihatan dan hati semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya..." (Qs. al-Israa' [17]:36).
Sumber: Buku New Quantum Tarbiyah (Karya Ustadz Solikhin Abu 'Izzuddin)
Tentang Janji (Bag 1)
Reviewed by Nurul Hidayat
on
November 23, 2018
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar