Ramadhan Biasa
Ramadhan merupakan satu dari dua belas bulan yang telah Allah tetapkan dalam perhitungan waktu di dunia. Tidak ada yang spesial dari bulan ramadhan, karena sebenarnya bulan ramadhan ada sejak saat bumi ini dicipta.
Tahun demi tahun berganti, mengiringi perjalanan hidup manusia di bumi, yang diawali oleh 2 orang manusia beriman yang Allah keluarkan dari syurgaNya sebagai bentuk hukuman akibat 1 kesalahan yang mereka lakukan, yaitu memakan buah quldi yang ada di Syurga. Merekalah Nabi Adam as dan Siti Hawa.
Dari 2 orang mulia inilah kemudian lahir manusia-manusia baru yang menjadi keturunannya, terus berkembang dan bertambah banyak hingga hari ini jumlahnya milyaran di bumi Allah. Namun jauh sebelum hari ini, tepatnya sekitar tahun 569 Masehi di sebuah kota yang bernama mekah, lahirlah seorang manusia mulia berjenis kelamin laki-laki dari kaum Qurais, memiliki akhlak dan pekerti yang baik, giat bekerja dan jujur dalam berkata serta berbuat, hingga orang-orang memberinya gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya.
Di usianya yang ke 40 tahun, Allah mengutus satu malaikatnya yang bernama Jibril untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada laki-laki tersebut. Dialah Muhammad saw. orang mulia yang Allah utus sebagai penutup bagi orang-orang mulia yang telah Allah utus sebelumnya, menjadi Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, yang akan menyampaikan setiap risalah dari Allah kepada seluruh manusia di alam semesta. Mengabarkan berita gembira, dan memberi peringatan kepada manusia. Membimbing dan menyampaikan petunjuk dari Allah untuk manusia, agar manusia kembali ke jalan kebenaran menuju Allah swt.
Disinilah awal dari perubahan besar tentang makna dan esensi serta keutamaan dari bulan ramadhan, ketika pada saat itu Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Allah untuk mengajarkan agama islam kepada manusia, menjadikannya sebagai system hidup yang akan mengatur segala sesuatunya di dunia ini.
Islamlah yang kemudian menjadikan bulan ramadhan menjadi bulan yang istimewa, bulan yang amat sangat ditunggu bagi orang-orang beriman dimanapun berada, bulan yang Allah perintahkan manusia untuk berpuasa, menahan lapar dan hawa nafsu, melatih diri menjadi orang yang lebih bertaqwa kepada Allah. Bulan yang didalamnya banyak sekali Allah turunkan rahmat dan ampunanNya, lebih banyak dari bulan-bulan lainnya, bulan yang menjadi sebuah pos bagi manusia untuk melakukan pembersihan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukannya selama hampir 1 tahun lamanya, serta bulan dimana di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, itulah malam lailatul qodar.
Namun sebelum itu, ada satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan perintah kepada manusia untuk berpuasa di bulan ramadhan adalah di tahun kedua setelah Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah, atau sekitar 15 tahun sejak pertama wahyu Allah turun kepada Nabi Muhammad saw.
Dalam Al Qur’an surat al baqarah ayat 183 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” memiliki makna bahwa perintah puasa hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman
Apa artinya itu? Kita bisa melihat, bahwa Allah dan Rasulnya perlu waktu hingga 15 tahun menyiapkan orang-orang beriman pada waktu itu, untuk mendapatkan perintah berpuasa dan beribadah dengan sebaik-baiknya di bulan ramadhan. Selama 15 tahun umat islam dididik keimanannya oleh Nabi Muhammad saw, 15 tahun waktu yang Allah gunakan untuk meyakinkan bahwa umat islam saat itu siap dengan keimanan mereka untuk berjumpa dengan bulan ramadhan, maka ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat islam. Yang setiap harinya diisi dengan ibadah-ibadah yang banyak, serta menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Maka dari itu, kita sebagai umat islam, tentulah harus mempersiapkan diri dengan kesiapan iman yang terbaik untuk menyambut bulan ramadhan yang esok akan datang menghampiri kita.
Bulan ramadhan akan menjadi bulan yang sangat istimewa, ketika orang-orang beriman melalui setiap detik waktunya dengan beribadah secara sungguh-sungguh kepada Allah dan memohon ampunan juga secara sungguh-sungguh kepada Allah.
Dan bulan ramadhan hanya akan menjadi bulan biasa, bulan yang tidak istimewa seperti bulan-bulan lainnya, bulan yang tidak dirindukan seperti bulan-bulan lainnya, bulan yang hanya akan berlalu begitu saja seperti bulan-bulan lainnya, ketika kita tidak mempersiapkan diri dengan keimanan terbaik untuk menyambutnya.
Maka mintalah petunjuk hanya kepada Allah swt agar ramadhan tahun ini menjadi ramadhan yang istimewa, karena kita mampu melaluinya dengan amalan-amalan terbaik yang bisa kita persembahkan kepada Allah.
Semoga kita terhindar dari golongan orang-orang yang akan melalui ramadhan dengan biasa, tanpa ada bekal keimanan yang dipersiapkan, tanpa ada target dan tujuan besar yang direncanakan dan tanpa bertambahnya ketaqwaan setelah ramadhan terlewatkan.
Persiapkan diri dengan keimanan terbaik, agar diri tak menyesal ketika ramadhan akan pergi. Jadikan ramadhan ini ramadhan yang spesial, bukan sekedar ramadhan biasa.
Bandar Lampung, 26 Mei 2017
#ANH
Ramadhan merupakan satu dari dua belas bulan yang telah Allah tetapkan dalam perhitungan waktu di dunia. Tidak ada yang spesial dari bulan ramadhan, karena sebenarnya bulan ramadhan ada sejak saat bumi ini dicipta.
Tahun demi tahun berganti, mengiringi perjalanan hidup manusia di bumi, yang diawali oleh 2 orang manusia beriman yang Allah keluarkan dari syurgaNya sebagai bentuk hukuman akibat 1 kesalahan yang mereka lakukan, yaitu memakan buah quldi yang ada di Syurga. Merekalah Nabi Adam as dan Siti Hawa.
Dari 2 orang mulia inilah kemudian lahir manusia-manusia baru yang menjadi keturunannya, terus berkembang dan bertambah banyak hingga hari ini jumlahnya milyaran di bumi Allah. Namun jauh sebelum hari ini, tepatnya sekitar tahun 569 Masehi di sebuah kota yang bernama mekah, lahirlah seorang manusia mulia berjenis kelamin laki-laki dari kaum Qurais, memiliki akhlak dan pekerti yang baik, giat bekerja dan jujur dalam berkata serta berbuat, hingga orang-orang memberinya gelar Al-Amin yang artinya dapat dipercaya.
Di usianya yang ke 40 tahun, Allah mengutus satu malaikatnya yang bernama Jibril untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada laki-laki tersebut. Dialah Muhammad saw. orang mulia yang Allah utus sebagai penutup bagi orang-orang mulia yang telah Allah utus sebelumnya, menjadi Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, yang akan menyampaikan setiap risalah dari Allah kepada seluruh manusia di alam semesta. Mengabarkan berita gembira, dan memberi peringatan kepada manusia. Membimbing dan menyampaikan petunjuk dari Allah untuk manusia, agar manusia kembali ke jalan kebenaran menuju Allah swt.
Disinilah awal dari perubahan besar tentang makna dan esensi serta keutamaan dari bulan ramadhan, ketika pada saat itu Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Allah untuk mengajarkan agama islam kepada manusia, menjadikannya sebagai system hidup yang akan mengatur segala sesuatunya di dunia ini.
Islamlah yang kemudian menjadikan bulan ramadhan menjadi bulan yang istimewa, bulan yang amat sangat ditunggu bagi orang-orang beriman dimanapun berada, bulan yang Allah perintahkan manusia untuk berpuasa, menahan lapar dan hawa nafsu, melatih diri menjadi orang yang lebih bertaqwa kepada Allah. Bulan yang didalamnya banyak sekali Allah turunkan rahmat dan ampunanNya, lebih banyak dari bulan-bulan lainnya, bulan yang menjadi sebuah pos bagi manusia untuk melakukan pembersihan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukannya selama hampir 1 tahun lamanya, serta bulan dimana di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, itulah malam lailatul qodar.
Namun sebelum itu, ada satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan perintah kepada manusia untuk berpuasa di bulan ramadhan adalah di tahun kedua setelah Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah, atau sekitar 15 tahun sejak pertama wahyu Allah turun kepada Nabi Muhammad saw.
Dalam Al Qur’an surat al baqarah ayat 183 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” memiliki makna bahwa perintah puasa hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman
Apa artinya itu? Kita bisa melihat, bahwa Allah dan Rasulnya perlu waktu hingga 15 tahun menyiapkan orang-orang beriman pada waktu itu, untuk mendapatkan perintah berpuasa dan beribadah dengan sebaik-baiknya di bulan ramadhan. Selama 15 tahun umat islam dididik keimanannya oleh Nabi Muhammad saw, 15 tahun waktu yang Allah gunakan untuk meyakinkan bahwa umat islam saat itu siap dengan keimanan mereka untuk berjumpa dengan bulan ramadhan, maka ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat islam. Yang setiap harinya diisi dengan ibadah-ibadah yang banyak, serta menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Maka dari itu, kita sebagai umat islam, tentulah harus mempersiapkan diri dengan kesiapan iman yang terbaik untuk menyambut bulan ramadhan yang esok akan datang menghampiri kita.
Bulan ramadhan akan menjadi bulan yang sangat istimewa, ketika orang-orang beriman melalui setiap detik waktunya dengan beribadah secara sungguh-sungguh kepada Allah dan memohon ampunan juga secara sungguh-sungguh kepada Allah.
Dan bulan ramadhan hanya akan menjadi bulan biasa, bulan yang tidak istimewa seperti bulan-bulan lainnya, bulan yang tidak dirindukan seperti bulan-bulan lainnya, bulan yang hanya akan berlalu begitu saja seperti bulan-bulan lainnya, ketika kita tidak mempersiapkan diri dengan keimanan terbaik untuk menyambutnya.
Maka mintalah petunjuk hanya kepada Allah swt agar ramadhan tahun ini menjadi ramadhan yang istimewa, karena kita mampu melaluinya dengan amalan-amalan terbaik yang bisa kita persembahkan kepada Allah.
Semoga kita terhindar dari golongan orang-orang yang akan melalui ramadhan dengan biasa, tanpa ada bekal keimanan yang dipersiapkan, tanpa ada target dan tujuan besar yang direncanakan dan tanpa bertambahnya ketaqwaan setelah ramadhan terlewatkan.
Persiapkan diri dengan keimanan terbaik, agar diri tak menyesal ketika ramadhan akan pergi. Jadikan ramadhan ini ramadhan yang spesial, bukan sekedar ramadhan biasa.
Bandar Lampung, 26 Mei 2017
#ANH
Ramadhan Biasa
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Mei 27, 2017
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar