Uji
organoleptik dan uji mikrobiologi
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan pada saat pengamatan
dilapangan berupa peralatan tulis, kamera, thermometer digital, lembaran score sheet ikan segar yang digunakan
untuk pengamatan mutu organoleptik ikan segar hasil tangkapan peralatan pengujian TVB dan
histamin serta peralatan
untuk pengujian mikrobiologi (ALT).
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam menunjang kegiatan praktek
akhir ini adalah ikan hasil tangkapan nelayan diwilayah perairan. Sedangkan bahan pembantu untuk proses
penanganan adalah air dan es. Bahan lainnya adalah bahan yang digunakan dalam
pengujian mikrobiologi (ALT) dan bahan pengujian TVB dan histamin.
2.
Metode Kerja
Metode kerja yang digunakan adalah melakukan pengujian
organoleptik, pengujian mikrobiologi serta pengukuran suhu terhadap hasil
tangkapan dari tiap kapal berbeda waktu tangkapan yang diamati yaitu kapal I (1
hari), kapal II (3-5 hari), kapal III (7-10 hari).
a.
Pengujian Organoleptik
Pengujian organoleptik yaitu pengujian terhadap
kondisi fisik hasil tangkapan dengan menggunakan penilaian score sheet ikan segar (SNI 01-2729.1-2006) pada lampiran, di mana
pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil tangkapan dengan
menggunakan indera sensori. Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan
alat berupa score sheet organoleptik
ikan. Pada score sheet menggunakan
angka 1 sebagai nilai terendah dan angka 9 untuk nilai tertinggi. Pengujian
organoleptik dilakukan oleh 6 orang panelis terhadap sampel ikan dari setiap kapal yang diamati
yaitu kapal I (1 hari), kapal II (3-5 hari) dan kapal III (7-10 hari). Sampel
diambil pada saat pembongkaran hasil tangkapan dilakukan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Nilai rata-rata (X) = ∑ n1 = 1 Xi / n
Keterangan :
n =
Banyaknya Panelis
X = Nilai rata-rata
X1 = Nilai Mutu panelis ke-1 (1-n)
b.
Pengujian Mikrobiologi
Pengujian
mikrobiologi (ALT) bertujuan untuk mengetahui jumlah total bakteri yang
terdapat dalam bahan mentah ikan segar yang diujikan. Menurut SNI 01-2729.1-2006
jumlah maksimal bakteri yang terdapat dalam bahan mentah adalah 5 x 105
kol/gr, yang artinya apabila terdapat bakteri dalam jumlah yang melebihi
ketentuan maka bahan makanan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia
karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Pengujian ini dilakukan terhadap
sampel yang berasal dari ikan hasil tangkapan dari tiap kapal yang diamati.
Prosedur pengujian ALT dapat dilihat pada lampiran.
c.
Pengukuran Suhu
Pengukuran
suhu bertujuan untuk mengetahui penerapan rantai dingin terhadap hasil
tangkapan dalam kaitannya dengan aktivitas mikroba pada ikan hasil tangkapan.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer digital untuk mengetahui
suhu pusat ikan sehingga diketahui mutu dari ikan hasil tangkapan tersebut.
Pengukuran suhu dilakukan terhadap setiap ikan hasil tangkapan dari tiap kapal
yang diamati pada saat pembongkaran. Dari tiga kapal yang diamati dilakukan
lima kali pengamatan dengan lima kali pengulangan.
d.
Pengamatan Sanitasi Dan Hygiene
Pengamatan
sanitasi dan hygiene dilakukan selama pembongkaran hasil tangkapan sampai pada
Tempat Pelelangan Ikan. Pengamatan meliputi alat-alat yang digunakan selama
pembongkaran, sanitasi pada saat pembongkaran, cara dan perlakuan terhadap ikan
hasil tangkapan, sarana dan prasarana di Tempat Pelelangan Ikan, tata letak
Tempat Pelelangan Ikan, dan bahan serta sistem sanitasi di Tempat Pelelangan
Ikan.
e. Pengamatan
Hubungan Waktu Tangkap Dengan Mutu Ikan Yang Didaratkan
Untuk
mengetahui hubungan antara waktu tangkapan dengan mutu ikan hasil tangkapan
maka diadakan pengamatan terhadap tiga buah kapal dengan waktu tangkapan yang
berbeda yaitu 1 hari, 3-5 hari dan 7-10 hari. Untuk masing-masing kapal dengan
waktu penangkapan yang berbeda dilakukan pengamatan selama 5 kali waktu berlayar. Kapal-kapal yang diamati
adalah kapal dengan jenis tangkapan, alat tangkap, daerah tangkapan dan jenis
palka yang sama. Parameter mutu yang digunakan terhadap tiga kapal dengan waktu
tangkapan berbeda adalah organoleptik, mikrobiologi dan pengukuran suhu. Cara
pengamatan dapat dilihat di tabel berikut :
Kapal
|
Suhu
|
Organoleptik
|
Mikrobiologi
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
I (1 Hari)
|
|
|
|
||||||||||||
II ( 3-5 Hari)
|
|
|
|
||||||||||||
III (7-10 Hari)
|
|
|
|
||||||||||||
Tabel 5. Hubungan antara waktu
tangkapan dengan mutu ikan yang
didaratkan
3.
Metode Analisa Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya
dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif yaitu dengan menjelaskan
hal-hal yang diamati penulis selama kegiatan praktek sesuai dengan batasan
masalah kemudian disajikan secara jelas sesuai dengan membandingkan hasil yang
diperoleh dilapangan dengan yang ada diliterature atau sumber bacaan lainnya.
Data organoleptik hasilnya dirata-ratakan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
|

Keterangan :
N = Banyaknya panelis
X = Nilai rata-rata
X1 = Nilai Mutu panelis ke-1 (1-n)
Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara waktu tangkapan
dengan mutu hasil tangkapan maka digunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan
rumus:
Dimana Yij = U + Ti + Eij
Yij
= mutu hasil tangkapan ke-j yg
memperoleh perlakuan
ke-I
U
= nilai tengah umum (rata-rata
populasi) mutu
tangkapan
Ti
= pengaruh perlakuan (waktu tangkapan) ke-I
Eij
= pengaruh galat percobaan pada ikan ke-j
yg
memperoleh perlakuan ke-I
Perhitungan:
• Derajat
bebas (db) utk setiap sumber keragaman:
db total = total
banyaknya pengamatan – 1
db perlakuan = total
banyaknya perlakuan – 1
db galat = db total – db perlakuan
Yij sebagai hasil pengukuran
mutu untuk masing-masing ikan, t sebagai jumlah
perlakuan, dan r jumlah ulangan, maka jumlah kuadrat (JK) sbb:
•
Faktor
Koreksi (FK) = total jendral kuadrat / total banyak pengamatan
•
JK
Total (JKT) =∑ij Yij kuadrat - FK
•
JK
Perlakuan (JKP)
= (Yi kuadrat + ... + Yi kuadrat / r) - FK
=
∑ (total perlakuan kuadrat / r) - FK
•
JK
Galat (JKG) =
JK Total – JK Perlakuan
•
Kuadrat
Tengah Perlakuan (KTP) = JK Perlakuan / t-i
•
Kuadrat
Tengah Galat (KTG) = JK Galat / t(r-1)
• F hitung = KT perlakuan / KT galat
Tabel 6. Analisa Ragam (Analysis
of Variance – Anova)
Sumber
Keragaman
|
db
|
JK
|
KT
|
F Hitung
|
F tabel
|
|
5 %
|
1 %
|
|||||
Perlakuan
|
||||||
Galat
|
||||||
Total
|
• F-tabel:
ditentukan melalui Tabel F dengan menggunakan db perlakuan sebagai f1 dan db
galat sebagai f2
Kaidah keputusan:
• Jika
F hitung lebih besar dr pd F tabel pada taraf 1 %, perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan atau pengaruh perlakuan dikatakan sangat nyata (ditandai dengan
dua tanda **)
• Jika
F hitung lebih besar dari pada F tabel pd taraf 5 % tetapi lebih kecil dari pada
F tabel pada taraf 1 %, perbedaan diantara nilai tengah perlakuan dikatakan
nyata (ditandai dengan satu tanda *)
• Jika
F hitung lebih kecil dari pada T tabel pada taraf 5 %, perbedaan antara
perlakuan dikatakan tidak nyata.
Uji organoleptik
Reviewed by Nurul Hidayat
on
April 07, 2014
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar