banner image

motivasi, keyakinan membawa keajaiban



Bismillah hirrohman nirrohiim..

Assalamualaikum wr.wb.

Sahabat, nama saya adalah nurul hidayat, seorang pemuda yang berasal dari desa yang saat ini berdomisili di sebuah kota untuk mewujudkan semua impian-impiannya, yang selalu ingin membuktikan bahwa tak hanya orang hebat yang akan berhasil, tak hanya orang kaya yang akan sukses dan tak hanya orang pintar yang akan maju. Namun semuanya memiliki kesempatan yang sama, dengan syarat ia yakin dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya, sebuah coretan perjalanan hidup yang saya anggap cukup luar biasa untuk saya bagikan kepada semua orang, walau mungkin pengalaman saya tidak cukup hebat atau memang masih banyak orang lain yang mempunyai pengalaman hidup yang lebih luar biasa dan lebih pantas untuk dibagikan kepada khalayak umum, namun saya tetap ingin membagikan pengalaman hidup saya, karena saya yakin pengalaman saya dalam menjalani kehidupan ini dapat memberikan kesan tersendiri untuk mereka yang mau membacanya dan saya berharap dari kisah perjalanan hidup saya ini akan ada banyak orang yang termotivasi untuk bangkit dari keterpurukannya, kembali menengadahkan kepala dan kedua lengannya ke atas, untuk menyambut sang surya menghangatkan dan mencairkan semua impian-impiannya yang selama ini telah beku, kembali membuka mata dan memandang ke depan dengan penuh rasa optimis dan keyakinan bahwa dirinya yang baru telah lahir dan siap berjuang untuk menjadi seorang pemenang, kembali mengencangkan ikatan tali sepatu mereka seraya bersiap-siap untuk berlari melejit menuju puncak kejayaannya, dan bersiap untuk perubahan baru ke arah yang lebih baik.
Semua berawal dari suatu waktu dimana aku akan melanjutkan pendidikanku ke sebuah sekolah menengah kejuruan yang kala itu belum lama dibangun di desaku. Memulai kehidupan baru, beranjak dari dunia anak-anak menuju ke sebuah dunia baru, yaitu dunia remaja. Waktu dimana banyak orang mulai berusaha untuk mencari jati diri dan menetapkan tujuan hidup mereka, saling berkompetisi untuk menemukan jalan menuju sebuah keberhasilan dan kesuksesan. Namun diantara banyaknya anak-anak remaja yang sibuk untuk menjadikan dirinya lebih baik, tak sedikit juga dari mereka yang tetap santai dalam menjalani dunia baru mereka sebagai remaja, seakan mereka belum menyadari bahwa dunia mereka telah berubah, mereka harus berusaha sekuat tenaga agar tak menjadi orang yang tertiggal oleh peradaban baru yang saat itu sangat pesat pertumbuhannya.
Kabar baiknya aku tak berada pada posisi seperti itu, golongan orang yang biasa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain, jalan-jalan, pesta atau sekedar nongkrong di dinding pengaman pada sebuah jembatan mulai dari senja hingga malam tiba. Waktu remajaku banyak aku habiskan untuk mengikuti berbagai macam kegiatan, baik itu di sekolah atau di luar sekolah. Sedih memang, ketika melihat teman-teman seusiaku bisa bermain dengan sesuka hati mereka, sedankan aku, aku  harus terus berkubang dengan berbagai aktivitas yang menyita sebagian tenaga dan pemikiranku. Aku kembali sadar, wajar jika mereka melakukan itu, karena mereka adalah anak-anak dari juragan-juragan yang hartanya cukup banyak dan tidak akan habis hanya karena digunakan untuk main-main, atau setidaknya mereka tak perlu susah-susah bekerja hanya untuk memenuhi uang jajan mereka sendiri. Sangat berbeda denganku, aku terlahir dari sebuah keluarga kecil yang sederhana, yang tak memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Namun aku bangga terlahir dari keluarga ini, karena disini aku bisa menemukan arti dari sebuah kehidupan, makna dari perjuangan hidup, warna tersendiri yang ditorehkan dalam catatan hidupku yang tak banyak orang yang bisa mendapatkannya. Aku bangga dengan kedua orang tuaku yang tak mengenal lelah dan tak henti-hentinya berjuang menerjang panasnya mentari dan juga sejuknya guyuran air langit yang Allah turunkan sebagai sebuah berkah, semua mereka lakukan demi kami, anak-anaknya. Kebahagiaan tak terbatas buatku memiliki keluarga seperti mereka, yang selalu mengarahkan aku untuk berusaha jika aku menginginkan sesuatu. Yang selalu membimbing kami anak-anaknya untuk menjadi seorang pejuang yang handal. Mereka layaknya seorang jendral yang dengan penuh kedisiplinannya selalu melatih kami untuk menjadi yang lebih baik, namun ada kalanya mereka menjadi seorang peri yang dengan lembutnya menyentuh dan membelai tubuh kami yang kelelahan. Seperti sebuah keajaiban memang, seakan rasa lelah dan letih yang ada pada diri kami tiba-tiba menghilang begitu tangan lembutnya didaratkan pada tubuh kami.
Setiap hari aku lalui dengan pengalaman hidup yang luar biasa, yang memberikan pengajaran kepadaku untuk terus berjuang, minimal agar aku bisa tetap bertahan hidup, namun lebih jauh dari pada itu, agar aku bisa menjadi seseorang yang berdiri di atas puncak kemenangan dan kesuksesan, atas beratnya perjuangan hidup, berperang melawan arus perkembangan teknologi di dunia.
Atas dasar itulah aku mulai memiliki keyakinan untuk menggantungkan impianku setinggi mungkin, dan bersungguh-sungguh dengan penuh rasa semangat dan keyakinan yang kuat untuk dapat menggapai semua impianku.
Tak hanya aku, semua orang harus memiliki keyakinan yang kuat terhadap segala impiannya, karena hanya dengan keyakinan yang kuatlah kita dapat membuat hidup kita seakan lebih cerah, lebih terarah untuk menuju sebuah keberhasilan yang besar.
Semasa aku mulai memasuki dunia pendidikan yang baru dan duduk di kelas 1 SMK aku memiliki keinginkan untuk menjadi juara kelas, itu target jangka pendekku. Jauh diatas itu aku memiliki banyak impian besar sebagai target jangka panjangku, diantaranya aku ingin menjadi siswa yang memiliki banyak prestasi di sekolah, melanjukan kuliah di perguruan tinggi, menjadi seorang pembicara dan penulis hebat serta masih banyak impian-impian besar lainya.
Namun dikala itu keyakinanku belum sekuat sekarang, aku maih memiliki rasa ragu dengan impianku, aku masih sering bertanya-tanya pada diriku sendiri “apa mungkin aku bisa menggapai impian-impianku?” sedangkan aku hanyalah seorang siswa dengan kecerdasan yang pas-pasan dan latar belakang keluarga yang cukup memprihatinkan serta hal lain yang membuatku tidak memiliki semangat dan keyakinan yang kuat adalah karena aku tidak mendapatkan jurusan yang aku pilih di sekolah, dikarenakan nilai rata-rata hasil ujian tes milikku tidak memenuhi standar untuk bisa masuk dalam jurusan tersebut. Rasa kecewa selalu menghantuiku pada awalnya, namun begitu aku mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar, aku diingatkan kembali mengenai kekuatan dari sebuah keyakinan oleh sesosok guru yang cukup bijak, yang penglaman hidupnya lebih luar biasa dari apa yang aku alami. Dari situ keyakinanku mulai kutumbuhkan kembali dan mengisi hari-hariku dengan penuh semangat untuk mendapatkan semua yang aku inginkan. Sampai pada akhirnya aku baru menyaksikan kebenarannya, ketika di akhir semester dua dan saat wali kelasku membagikan laporan hasil ujian akhir semester kepada orang tua kami, aku terkejut dan tak menyangka, begitu mendengar wali kelasku menyebut namaku sebagai juara kelas yang baru, kebahagiaan yang tak terhingga buatku, terlebih saat ibuku keluar dari kelas dan memperlihatkan wajah kebahagiaan dan kebanggaannya terhadapku. Inilah awal dari aku yang mulai sangat meyakini bahwa kekuatan dari sebuah keyakinan mampu mendorong seseorang melakukan sesuau yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Hari-hari berikutya aku jalani dengan penuh semangat dan keyakinan yang kuat bahwa aku bisa menjadi lebih baik lagi serta menggapai semua impian-impianku. Sekali lagi aku dapat membuktikan bahwa kekuatan dari sebuah keyakinan itu sangat luar biasa, aku menjadi orang yang berprestasi di sekolah, aktif dengan berbagai kegiatan siswa pada umumya dan menjadi juara kelas mulai dari semester 2 hingga akhir semester 6 serta masuk dalam jajaran 10 besar tertinggi nilai rata-rata ujian akhir sekolah.
Beberapa bulan sebelum memasuki akhir-akhir masa sekolahku, aku mulai memikirkan impianku untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun melihat kondisi keluargaku saat itu, aku dikelilingi dengan perasaan yang aneh, aku melihat angin kelam dari sebuah keraguan yang perlahan mulai membawaku terbang. Aku kembali dihadapkan pada sebuah situasi yang membuat diriku bimbang, apakah aku harus percaya dengan kekuatan dari keyakinan seperti yang telah kulakukan sebelumnya, atau aku harus menyerah oleh kondisi dan keadaan yang memang pada saat itu tak sedikitpun memihak kepadaku. Aku kembali menengok pada diriku dan sedikit mengingat orang lain yang keadaannya jauh lebih sulit daripada aku namun tetap bisa menggapai impianya. Akhirnya kuputuskan, aku akan tetap percaya bahwa dengan keyakinan yang kuat, Allah akan membukakan jalan terbaik untukku. Aku tanamkan keyakinan besar itu pada seluruh syaraf dalam tubuhku, agar setiap hal yang aku lakukan selalu dipenuhi dengan keyakinan yang kuat.
Aku kembali membuktikan efek dari kyakinan yang kuat, disaat aku sedang bergelut dengan rasa bimbangku, Allah membukakan jalan untukku yang Ia sampaikan melalui seorang guru yang hebat di sekolahku. Aku ditawari untuk ikut tes beasiswa dari beberapa perguruan tinggi Negeri maupun Swasta, yang saat itu sedang membumingkan program-program bahwa semua orang bisa kuliah. Dengan senang hati aku terima tawaran itu dan mulai belajar dengan penuh semangat utuk menghadapi tes itu. Akhirnya hari itupun tiba, hari dimana aku harus mengerjakan soal-soal yang telah dipersiapkan untuk menyeleksi siswa-siswi yang akan mendapatkan beasiswa dari kampus tersebut. Sekejap aku terdiam dan terkejut disaat aku melihat lembar soal yang diberikan kepadaku, pasalnya soal yang diberikan adalah soal-soal SMA yang tidak diajarkan di SMK. Aku bingung dan sedikit kecewa, namun aku kembali menegur diriku seraya berkata “tenanglah, dan yakinlah, bahwa dengan keyakinan, semua akan menjadi mudah.”
Kembali, keyakinan itu membawaku pada sebuah keberhasilan, aku lulus tes dan akan segera menjadi seorang mahasiswa dengan status beasiswa pada sebuah universitas, aku sangat senang dan tak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini pada kedua orang tuaku. Mereka sangat bangga terhadapku, namun dibalik rasa bahagia dan bangga yang tampak pada diri mereka, aku juga merasakan perasaan yang lain. Ternyata mereka bingung, bagaimana memberikan biaya hidup untukku nanti ketika aku kuliah dan menetap di kota, sedangkan di rumah juga ada adikku yang saat itu sedag menempuh pendidikan di sekolah dasar dan sebentar lagi akan melanjutkan ke sekolah menengah.
Dengan berat hati aku bicara kepada kedua orang tuaku, bahwa aku tidak jadi kuliah, aku akan bekerja utuk membantu menafkahi keluargaku. Aku terkejut, mereka tak mengijinkanku untuk bekerja, mereka selalu mengingatkanku dan berkata kepadaku “jika kamu puya impian, wujudkan impian itu. Kamu harus selalu yakin bahwa kamu bisa, karena ada Allah yang selalu memberikan jalan keluar bagi hambaNya yang mau berusaha. Kami masih punya tenaga untuk membiayai kamu dan adikmu. Tapi satu pesan kami, kamu harus belajar dengan rajin dan tetap yakin bahwa kamu bisa.”
Luar biasa fikirku, ternyata kedua orang tuaku memiliki keyakinan yang sangat kuat atas apa yang mereka harapkan. Sekali lagi mereka benar, dengan keyakinan, Allah akan membukakan jalan. Aku mendapatkan kabar bahwa aku mendapatkan beasiswa bidikmisi. Tak hanya SPP saja yang gratis, tapi aku mendapatkan bantuan biaya hidup setiap bulannya. Akhirnya aku dapat mewujudkan impianku untuk bisa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Impian-impianku yang lain juga mulai tercapai satu demi satu, semua karena aku melakukan semuanya dengan penuh keyakinan, aku melalui hari-hariku dengan keyakinan dan tekad yang kuat serta selalu bersyukur. Dan dengan keyakinan, aku akan mewujudkan impian-impian yang telah aku gantungkan di atas langit biru itu.
Satu hal yang bisa aku ambil dari perjalanan hidupku adalah, keyakinan mampu mendatangkan sebuah keajaiban, yang mengubah kemustahilan menjadi kenyataan...


Oleh : Nurul Hidayat
motivasi, keyakinan membawa keajaiban motivasi, keyakinan membawa keajaiban Reviewed by Nurul Hidayat on Desember 19, 2013 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.