banner image

Teknologi Bahan Konstruksi



BETON

Beton merupakan suatu campuran antara semen agregat halus (pasir), agregat kasar (batu pecah) dan air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara.

Bahan-bahan pembuat beton

1.    Semen
Semen adalah bahan yang bertindak sebagai pengikat untuk agregat, jika dicampur dengan air akan menjadi pasta dan dengan adanya proses waktu dan panas akan terjadi pengerasan. Semen memiliki butiran-butiran yang sangat halus dan bersifat mengikat, sehingga meskipun semen tidak dicampur dengan air akan tetap dapat mengeras dalam waktu beberapa hari di udara terbuka.

Bahan Baku Semen

·           Batu kapur 85%
·           Tanah liat 10%
·           Pasir silika 4%
·           Pasir besi 1%
·           Retarder (penghambat terjadinya pengerasan) berupa Gibs.

Kegunaan semen

·         Sebagai bahan pengikat dalam pembuatan semen
·         Sebagai bahan pembuat elemen bangunan atau bahan tambahan (tegel, bataco, paving block, dll)
·         Sebagai bahan campuran PPC (Puzolan Porland Cement) atau semen putih

Kehalusan Butiran Semen

Kehalusan butiran semen sangat mempengaruhi pengerasan semen dan kekuatannya.
Kehalusan semen yang baik harus dapat melalui ayakan nomor 44 mikron (4900 lubang/cm2) dan bahan yang lolos ayakan berkisar hingga 90%.

Sifat khusus bahan semen

·         Plastis, sehingga mudah dikerjakan
·         Menghasilkan permukaan yang halus
·         Pori-pori permukaan relatif kecil.

Mutu Semen

Menurut peraturan semen Indonsia, mutu semen dibedakan menjadi :
·         Semen mutu S-325 yaitu semen dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 325 Kg/cm2
·         Semen mutu S-400 yaitu semen dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 400 Kg/cm2
·         Semen mutu S-475 yaitu semen dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 475 Kg/cm2
·         Semen mutu S-550 yaitu semen dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 550 Kg/cm2
·         Semen mutu S-S yaitu semen dengan kuat tekan pada umur 1 hari sebesar 225 Kg/cm2 dan pada umur 7 hari sebesar 525 Kg/cm2

Waktu pengikatan pada semen (Setting Time)

Adalah suatu gejala terjadinya kekakuan pada semen. Waktu pengikatan (Setting Time) dikenal ada 2 macam, yaitu :
·         Internal Setting Time (waktu pengikatan awal) adalah waktu mulai adonan terjadi sampai mulai terjadinya kekakuan tertentu.
·         Final Setting Time (waktu pengikatan akhir) adalah waktu terjadinya kekakuan tertentu sampai terjadinya kekakuan penuh.

2.    Agregat (pasir, batu pecah/kerikil)

Adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi, dicampur dengan semen dan air akan menghasilkan beton. Agregat yang baik adalah yang tidak dapat bereaksi terhadap bahan kimia dan semen.
Agregat halus mempunyai butiran antara 0,14 mm – 4 mm (maksimal)
Agregat kasar mempunyai butiran antara 4 mm – 75 mm (7,5 cm)

Syarat Agregat Yang Baik

·         Tidak boleh mengandung lumpur >5% (jika lebih, maka agregat harus dicuci)
·         Tidak boleh mengandung bahan organik (sisa hewan dan tumbuhan)
·         Terdiri dari butiran yang tajam dan kasar
·         Terdiri dari butiran yang beragam ukuran
·         Pasir laut tidak boleh dipergunakan untuk bahan campuran beton.

3.    Air

Air merupakan bahan dasar pembuatan beton yang sangat penting, yang dalam hal ini air merupakan bahan pengikat antar semen, pasir dan batu pecah/kerikil.

Syarat air sebagai bahan pembuat beton adalah :
·         Bersih
·         Tidak mengandung lumpur dan minyak
·         Tidak berbau
·         Tidak mengandung garam

4.    Beton

Beton yang digunakan sebagai struktur dalam konsruksi teknik sipil, dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, antara lain :
a.       Dalam teknik sipil, strukur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang.
b.      Dalam teknik sipil hidro, beton digunakan untuk bangunan air seperti, bendung, bendungan, saluran dan drainase perkotaan.
c.       Dalam teknis sipil transportasi, untuk pekerjaan rigid pavement (lapis keras, permukaan yang kaku), saluran samping, gorong-gorong, dll.

Jadi beton hampir digunakan dalam semua aspek ilmu sipil. Artinya semua struktur dalam teknik sipil akan menggunakan beton, minimal dalam pekerjaan pondasi.
Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, oleh sebab itu untuk mengatasinya dapat diperkuat dengan menamabahkan tulangan baja sehingga terbentuk suatu struktur komposit yang kemudian disebut sebagaibeton bertulang.

Ciri Beton Segar (adukan Beton) yang baik adalah :
·         Beton segar dapat diaduk
·         Dapat diangkat dan dituang
·         Dapat dipadatkan
·         Tidak terjadi segregasi (pemisahan) antara semen, pasir, batu pecah dan air.

Ciri Beton Keras (beton jadi) yang baik adalah:
·         Kuat
·         Tahan lama dan awet
·         Tahan aus
·         Sedikit mengalami perubahan volume
Teknologi Bahan Konstruksi Teknologi Bahan Konstruksi Reviewed by Nurul Hidayat on Oktober 29, 2013 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.