2.1 Pengertian Polusi dan pencemaran
Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan
oleh limbah atau sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Sedangkan
menurut UU RI no.23 1997 Polusi atau pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam
air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
2.2 Jenis –
Jenis Polusi atau Pencemaran
Polusi
dibagi menjadi 5, yaitu :
1.
Polusi udara
Polusi
udara atau pencemaran udara adalah polusi/pencemaran yang terjadi di udara yang
disebabkan adanya polutan yang berupa gas maupun zat partikel.
Contoh polutan di
udara: CO, CO2, HzS, COz, SOZ, NO2, pembakaran batu bara (menghasilkan sulfur
dioksida), radiasi nuklir, dan lain-lain.
2.
Polusi air
Polusi
air adalah polusi yang terjadi didalam air, contoh polutan nya: limbah
industri, insektisida, Pb, Hg, Zn, CO, dan lain-lain.
3.
Polusi tanah
Polusi
tanah adalah polusi yang terjadi didalam tanah, contoh polutan nya adalah:
Sampah plastik, botol, kaleng, karet, detergen yang dibuang di tanah,
insektisida yang dibuang di tanah, dan lain-lain.
4.
Polusi suara
Polusi
suara biasanya disebabkan oleh suara bising dari mesin kendaraan. suara deru
mesin pabrik, speaker, dan semua suara yang mengganggu pendengaran (pada
umumnya suara keras).
5.
Polusi cahaya
Salah satu polusi yang jarang orang perhatikan adalah
polusi cahaya. Polusi cahaya adalah penggunaan cahaya buatan secara berlebihan.
Polusi ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Anda bisa menjumpainya pada
daerah kota metropolitan, lampu jalan raya maupun stadion sepak bola yang
terang benderang.
Secara umum, cahaya bisa disebut sebagai polusi apabila
muncul pada daerah gelap yang tidak seharusnya mendapat cahaya. Mungkin
sebagian orang menganggap bahwa polusi cahaya adalah hal sepele. Namun,
ternyata hal ini juga bisa mempengaruhi keseimbangan lingkungan.Polusi cahaya adalah salah satu jenis
polusi. Definisi dari polusi cahaya adalah "dampak buruk akibat cahaya
buatan manusia".
Polusi cahaya biasanya berarti intensitas cahayanya
terlalu besar. Beberapa spesies termasuk tumbuhan dan
manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya. Kebanyakan orang tidak pernah
mendengar apa itu polusi cahaya, dan yang mengetahuinya biasanya tidak peduli
atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Polusi cahaya merugikan Amerika Serikat satu miliar dollar setiap tahun.
Pencemaran menurut SK Menteri
Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988
polusi udara
Indeks kualitas udara
ü Eutrofikasi
ü Hipoksia
ü Puing lautan
ü Polusi laut
ü Air limbah
ü Kualitas air
ü Stagnasi air
ü Bioremediasi
ü Herbisida
ü
Produk fisi
5.
Jenis polusi lainya
ü
Polusi
suara
2.3
Sumber dan Penyebab Terjadinya Polusi
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;
1.
Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan
mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel
lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu
dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan
racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem
pernapasan.
2.
Pabrik-pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan
zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai
menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga
dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun.
Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak
lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa
pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar
pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam
tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu
segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru
akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan
kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau
lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan
dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal
di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang
timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah
gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul,
antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang
turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan
tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi
penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang
bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan.
Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengna akibat
penyakit ini
Pencemaran air dan tanah umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia
seperti oleh zat-zat detergen, asap belerang dan zat-zat kimia sebagai sis
pembuangan pabrik-pabrik kimia atau industri. Pencemaran inipun bisa juga oleh
pestisida, herbisida, pupuk tanaman yang merupakan unsur-unsur polutan,
sehingga mutu air dan tanah berkurang bahkan dapat membahayakan, baik untuk
tumbuh-tumbuhan maupun hewan/manusia.
Sebagai contoh DDT, ladrin, endrin, dan fosfor organik bila
mencemari tanah pertanian akan merugikan sebab zat-zat ini bisa membunuh
mikroorganisma/jasad renik yang sangat penting bagi tanah untuk proses
pembusukan dan sintesa zat-zat organin atau anorganik.
Insektisida yang sering dipakai sebagai pembasmi serangga/nyamuk
kalau paenggunaannya tidak terkontrol bisa menimbulkan pencemaran pada umumnya,
misalnya air minum, bisa merugikan kesehatan pada umumnya dan juga dapat
mengakibatkan resistensi terhadap zat-zat ini. Selain itu insektisida ini juga
dapat bersifat karsinogenik, yaitu zat-zat yang bisa menimbulkan terjadinya
kanker atau tumor ganas.
Jangan dilupakan pula sampah-sampah atau kotoran yang tidak
digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering dibuang kedalam tanah
atau air sungai. Hal ini jelas mempengaruhi produktifitas air, tanah dan
lingkungan secara luas.
Dengan demikian dalam setiap program pembangunan, penggunaan zat-zat
untuk mendukung berhasilnya pembangunan (penggunaan pestisida, dan lain-lain)
harusla dikendalikan dengan seksama untuk memperkecil pengaruh sampingan yang
tidak diinginkan. usahakan kalau memungkinkan untuk menemukan zat kimia yang
efektif sebagai pengganti zat kimia yang mempunyai pengaruh yang tidak baik
pada lingkungan.
Sebelum ditemukan zat kimia demikian, maka satu-satunya jalan
sebagai petunjuk ekologi yang dapat dianjurkan adalah kewaspadaan dalam
penggunaan setiap zat kimia yang mempunyai pengaruh potensial yang luas pada
lingkungan.
Hal ini perlu sebab beberapa bentuk pencemaran, terutama yang
disebabkan oleh zat kimia beracun seperti asam, alkali, lemak, dtergen dan
lain-lain mempunyai pengaruh langsung yang destruktif pada kehidupan.
Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak
bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya.
Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak
kekhawatiran terutama di daera daerah industri.
Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi.
Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan
iklan, properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion. Polusi
cahaya paling parah terjadi di wilayah yang telah terindustrialisasi dengan
kepadatan penduduk tinggi di Amerika
Utara, Eropa,
dan Jepang,
serta kota-kota utama di Timur Tengah dan Afrika
Utara seperti Kairo.
2.4
Dampak dan Bahaya yang Diakibatkan dari
Terjadinya Polusi
2.4.1 Dampak
Negatif dari Terjadinya Polusi Cahaya
1. Dampak terhadap hewan
Hewan adalah salah satu spesies yang terpengaruh polusi cahaya
secara langsung. Cahaya bisa mengganggu berbagai siklus yang terjadi pada
hewan, seperti siklus tidur, makan, migrasi maupun perkembangbiakan. Pada
umumnya, hewan mengikuti pola hidup yang berasal dari alam seperti isyarat
musim, matahari, bulan, bintang dan berbagai isyarat lingkungan lainnya. Dengan
adanya cahaya yang berlebihan, maka bisa membuat hewan mengalami kebingungan
dalam melakukan siklus alamnya dengan baik.
Salah satu contoh adalah saat kawanan burung melakukan siklus
migrasi. Adanya kelimpahan cahaya buatan membuat kawanan tersebut bisa tersesat
di arah yang salah. Mereka bisa saja hinggap di daerah dengan kondisi udara
yang cukup dingin dan tidak bersahabat. Kawanan burung tersebut bisa stress dan
putus asa hingga akhirnya mati.
2. Dampak terhadap manusia
Disadari atau tidak, manusia juga terkena dampak langsung atas
munculnya polusi cahaya. Efek negatif yang menyerang manusia biasanya menyerang
kesehatan. Manusia memiliki jam alam sendiri yang membuat manusia harus tidur,
bangun dan makan secara natural. Adanya cahaya buatan yang berlimpah ruah,
terutama saat jam malam bisa mempengaruhi tingkat melatonin pada manusia
mengalami penurunan.
Tingkat melatonin ini akan berpengaruh terhadap berbagai sistem
dalam tubuh, seperti proses metabolisme dan sistem endokrin. Hal ini juga
membuat tingkat kekebalan tubuh manusia berkurang dan akhirnya membuat berbagai
hormon dalam tubuh tidak seimbang. Apabila faktor tadi bercampur dengan faktor
lain, maka bisa memicu munculnya penyakit, seperti diabetes, jantung coroner,
obesitas, hipertensi dan lain sebagainya.
Kanker adalah salah satu penyakit yang rentan muncul di berbagai
kalangan masyarakat. Penyakit kanker tidak hanya disebabkan oleh konsumsi zat
karsinogenik saja, namun juga bisa dari polusi cahaya. Seperti yang sudah
dijelaskan di atas, cahaya buatan yang berlebih bisa mempengaruhi tingkat
melatonin pada manusia. Melatonin pada tubuh manusia bertindak sebagai zat
antioksidan.
Kurangnya zat ini akan menaikan resiko manusia untuk terserang
penyakit kanker. Beberapa riset menunjukkan bahwa wanita yang hidup di negara
maju memiliki resiko terserang kanker payudara lima kali lebih besar daripada
wanita yang tinggal di negara berkembang. Resiko tersebut akan meningkat
apabila para wanita bekerja pada shift malam dan menghabiskan waktu lebih
banyak di cahaya lampu buatan.
Intensitas cahaya berlebih pada polusi cahaya juga mampu
mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu. Cahaya buatan akan
menghasilkan polusi karbon dengan jumlah yang cukup banyak. Namun, sampai saat
ini, polusi karbon adalah polusi yang paling mudah diatasi.
Untuk
menghindari dampak negatif yang dihasilkan polusi cahaya, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan masyarakat. Gantilah lampu pada rumah dengan lampu yang
memiliki watt lebih rendah. Jika perlu, pilihlah lampu yang memiliki sensor
gerak sehingga bisa nyala dan mati secara otomatis. Untuk sektor perkotaan dan
lingkup yang lebih besar, bisa mengajukan petisi tentang perbaikan lampu gedung
dan lampu jalanan.
2.4.2 Dampak
Negatif dari Terjadinya Polusi Udara
Menghirup polusi
langsung merupakan kebiasaan yang harus dihindari semua orang. Betapa tidak,
efek buruk dari polusi bisa berakibat gangguan penapasan, masalah paru-paru,
sampai kanker paru-paru.
Polusi udara bertanggung jawab untuk
penyakit pernapasan akut dan kronis. Tak hanya itu, WHO mencatat polusi juga
menyebabkan beberapa masalah umum. Untuk mengetahui apa saja itu, berikut
ulasannya seperti dilansir Healthmeup.
1.
Masalah pernapasan
Menurut
berbagai penelitian, terlalu banyak terpapar asap biomassa bisa meningkatkan
risiko berbagai masalah pernapasan dan infeksi seperti infeksi saluran
pernafasan akut bawah.
2.
Masalah paru-paru
Mau di dalam ruangan atau luar ruangan,
menghirup polusi bisa meningkatkan risiko masalah paru-paru seperti bronkitis
kronis dan penyakit paru obstruktif kronik.
3.
Kanker paru-paru
Polusi udara terdiri dari zat
karsinogenik tertentu, yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk jenis
kanker tertentu. Badan
internasional penelitian kanker (IARC) menyatakan bahwa polusi sama
berbahayanya dengan zat perusak paru-paru lain seperti tembakau dan radiasi
sinar ultraviolet. Pernyataan itu
disimpulkan dan dirilis setelah
beberapa peneliti melakukan konsultasi dan diskusi dengan panel pakar yang
dibentuk oleh IARC, badan kanker yang merupakan bagian dari Badan Kesehatan
Dunia (WHO) yang
diadakan oleh IARC di Lyon, Prancis.
"Udara
yang dihirup oleh kebanyakan orang di dunia telah terkontaminasi dengan senyawa
yang menyebabkan kanker," kata Kurt Straif, kepala IARC, seperti dilansir Softpedia,
Ia juga menjelaskan polusi dari asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif juga
menjadi salah satu yang berbahaya.
Sebelumnya, peneliti juga telah
menyebutkan bahwa udara berbahaya yang bisa menyebabkan kanker adalah emisi gas
atau asap dari kendaraan bermotor. Namun
ini menjadi pertama kalinya yang menjelaskan bahwa polusi udara secara
keseluruhan menyebabkan kanker.
Seperti
diberitakan sebelumnya, Bumi saat ini terus melepaskan karbondioksida
sebanyak 54 persen yang menyebabkan
lapisan ozon berlubang. Hingga 2011 lalu atmosfer Bumi sudah tercemar oleh
karbon sebanyak 531 gigaton. Jika hal ini terus dibiarkan tanpa penanganan
tentu saja akan berdampak buruk tak hanya untuk kesehatan manusia, tapi juga
kelangsungan hidup Bumi.
Fakta
bahwa hampir semua orang di dunia terpapar polusi udara kemungkinan akan
membuat pemerintah dan lembaga dunia lainnya memberlakukan aturan yang lebih
ketat mengenai polusi udara.
Sedangkan dalam
sumber lain dipaparkan bahwa Isu tentang
lingkungan hidup dan pemanasan global makin mengkhawatirkan belakangan ini.
Laporan terbaru menyebutkan polusi udara di perkotaan adalah penyebab terbesar
seseorang terkena kanker paru-paru. Sebuah studi terbaru dari lembaga
penelitian kanker (International Agency for Research on Cancer), yang berbasis
di Lyon, Prancis, mengungkapkan polusi udara yang dapat menyebabkan kanker
paru-paru.
Seperti
dilansir Inautonews, dari hasil studi tersebut polusi udara dari pembangkit
listrik pembakaran batu bara China, operasi pertanian luas California, mobil
diesel, dan juga truk di seluruh dunia
merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker paru-paru. Bahkan polusi udara ini
lebih berisiko menyebabkan kanker paru-paru, dibandingkan dengan asap rokok.
Pada 2010, lembaga ini juga mengeluarkan data, sebanyak 220 ribu orang di
seluruh dunia meninggal akibat polusi udara.
Studi
lain dari IARC juga menindaklanjuti laporan sebelumnya, bahwa polusi udara juga
dapat menyebabkan resiko kanker lain. Polusi udara tidak hanya dapat
menyebabkan kanker paru-paru, tetapi juga dapat menyebabkan kanker kandung
kemih. "Orang
bisa berkontribusi mengurangi polusi udara ini dengan melakukan hal-hal seperti
tidak mengemudi mobil diesel besar, tapi ini perlu kebijakan yang lebih luas
oleh otoritas nasional dan internasional," pungkas Straif.
4.
Serangan Jantung
Polusi udara tidak hanya
menimbulkan berbagai penyakit pernapasan. Namun, udara yang tercemar juga dapat
mempengaruhi kesehatan jantung dan meningkatkan risiko mengalami serangan
jantung.
Menurut
sebuah penelitian baru udara yang tercemar dapat mengganggu kesehatan manusia.
Para peneliti mengatakan, tingginya kadar polusi udara yang umumnya adalah asap
dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah jantung serius lainnya.
Polusi
partikulat mengacu pada partikel kecil di udara yang dikenal sebagai PM10.
Batas normal partikel PM10 Uni Eropa adalah 50 mikrogram per meter kubik
(mcg/m3). Tetapi, penelitian ini menunjukkan bahwa efek berbahaya dari PM10
dapat terjadi di bawah level tersebut.
Lebih
lanjut, para peneliti membandingkan data konsentrasi rata-rata harian PM10 di
Brescia, Italia. Para peneliti membandingkan rata-rata konsetrasi harian PM10
dari tahun 2004-2007 dan pasien rawat inap harian untuk kejadian penyakit
jantung selama periode tersebut.
Selanjutnya,
para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat PM10 dan jumlah
penerimaan pasien serangan jantung dan sindrom koroner akut lainnya, seperti
gagal jantung dan gangguan irama jantung.
Para
peneliti juga menemukan bahwa laki-laki dan orang-orang di atas 65 tahun
sangat rentan untuk mengalami sindrom koroner akut seiring dengan meningkatnya
tingkat PM10. Selain itu, orang-orang yang sebelumnya telah dirawat di rumah
sakit untuk masalah jantung lebih mungkin di rumah sakit dengan masalah jantung
ketika PM10 meningkat lebih tinggi.
“Kita
perlu memberi perhatian khusus terhadap perlindungan pasien yang lebih tua dan
telah mengalami serangan jantung sebelumnya, atau masalah jantung lainnya. Hal
ini karena mereka lebih rentan untuk mengalami masalah jantung lainnya,”kata
penulis penelitian, Dr. Savina Nodari, dikutip Newsmaxhealth.
“Saat
ambang PM10 terlalui tinggi, itu harus dikurangi menjadi 20-30 mcg/m3. Hal ini
karena semakin tinggi tingkatnya, maka semakin besar risikonya. Jika kita bisa
menekan tingkat PM10 menjadi lebih rendah, maka mungkin kita akan menurunkan
risiko penyakit jantung,”tandasnya.
NASA
baru saja merilis sebuah peta yang menunjukan angka rata-rata kematian yang
terkait polusi partikel halus setiap tahun per seribu kilometer persegi. Data
ini dapat memerlihatkan tempat orang meninggal karena polusi udara.
Dilansir Yahoo News, peneliti membandingkan tingkat polusi
dalam 150 tahun terakhir. Dimulai 1850 dan berakhir pada 2000. Area cokelat
dalam peta yang mencolok di Asia (termasuk Indonesia), India, Eropa, dan
sebagian Afrika, mengindikasikan lokasi dengan tingkat kematian tertinggi
karena polusi udara.
Tapi, daerah bagian tenggara Amerika Serikat (AS) dan sebagian
Amerika Selatan, mengindikasikan wilayah yang mengalami perbaikan kualitas
udara. Serta daerah yang mengalami penurunan tingkat kematian karena polusi
udara.
Kenapa banyak daerah yang semakin parah? Menurut NASA, kemungkinan
disebabkan industri dan urbanisasi. Indikatornya, area berwarna biru, yang
memiliki perbaikan kualitas udara dari 1850-2000, diduga adanya penurunan
pembakaran biomass.
Peneliti yang membuat peta tersebut berasal dari University of
North Carolina, Profesor Jason West. Penelitian ini dipublikasikan oleh
Enviromental Research Letters, sebuah studi yang memperkirakan 2,1 juta
kematian terkait dengan polusi partikel materi halus per tahun.
Enviromental Protection Agency
(EPA) mendefinisikan partikel materi sebagai campuran kompleks dari partikel
dan tetesan cairan yang sangat halus. "Partikel materi berukuran 10
mikrometer atau lebih kecil yang paling mengkhawatirkan. Karena partikel itu
yang biasanya melewati tenggorokan dan hidung dan masuk ke paru-paru,"
ujar EPA.
5.
Pengaruh Negatif pada Ibu Hamil
Udara kotor atau polusi dalam bentuk apa pun yang dihirup sang ibu
saat hamil berpengaruh negatif terhadap berat badan bayi yang dikandung.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Lancet Respiratory
Medicine, polusi dalam porsi rendah sekalipun menyebabkan berat badan lahir
rendah dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan lebih tinggi bahkan kematian.
Seperti dikutip dari Mirror, penelitian ini dilakukan
dengan melibatkan lebih dari 74.000 wanita hamil di 12 negara. Hasilnya
menunjukan ibu yang terpapar polusi udara dengan intesitas kerap akan memiliki
bayi dengan berat badan rendah saat lahir, sebagian bertahan hidup, tetapi
lebih mungkin menderita kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung saat
dewasa.
Para ilmuwan mengukur lalu lintas jalan terdekat dan di semua jalan
utama dalam radius 100 meter dari rumah setiap wanita hamil. Menurut para
ilmuwan ini, setiap kenaikan lima mikrogram per meter kubik pada paparan
partikulat yang berasal dari kendaraan dan pembangkit listrik berbahan bakar batubara
menimbulkan risiko 18 persen bayi lahir dengan berat badan rendah.
Penulis utama Dr Marie Pedersen dari Pusat Penelitian Epidemiologi
Lingkungan di Barcelona, Spanyol mengatakan "Temuan kami menunjukkan bahwa
sebagian besar kasus berat lahir rendah bisa dicegah di Eropa jika polusi udara
perkotaan, partikulat berbahay berkurang".
Prof John Wright dari Bradford Institut Penelitian Kesehatan
menyerukan "transportasi hijau" termasuk
mobil listrik untuk mengurangi polusi lalu lintas. Dr Patrick O'Brien , dari
Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists juga mengatakan paparan
polusi udara tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari -hari dan memiliki
risiko negatif untuk tubuh.
Dengan
adanya penelitian ini, Dr Patrick O'Brien dari Royal College of Obstetricians
dan Gynaecologist berharap ini bisa memberi pengetahuan kita tentang dampak
polusi udara terhadap perempuan dan bayi mereka.
Hasil kesehatan lainnya termasuk :
Kelahiran
dengan berat badan rendah
Asma
Tuberkulosis
Katarak ( kebutaan )
Katarak ( kebutaan )
Penyakit
kardiovaskular
2.4.3 Dampak
Negatif dari Terjadinya Polusi Suara
1. Dampak Pencemaran Suara
Terhadap Kesehatan Manusia
Gangguan Fisiologis
Pada awalnya, bising bernada tinggi sangat
menganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat ddan gangguan
sensoris. Bising
dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini
disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga
dalam yang akan
menimbulkan efek pusing/vertigo. Perasaan mual, susah tidur dan sesak
nafas disebabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan
organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan
elektrolit.
Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman,
kurang konsentrasi, susah tidur dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam
waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung,
stress, kelelahan, dll.
Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking
effect (binyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan
kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak.
Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan
terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan
komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.
Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat
menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual. Efek Pada Pendengaran. Pengaruh utama dari
bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran. Yang
menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara
umum dari zaman dulu. Mula – mula efek bising pada pendengaran adalah sementara
dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan.
Akan tetapi apabila bekerja teus-menerus di area bising maka akan terjasi tuli
menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 400 Hz
dan kemudian meluaas ke frekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi
yang biasanya digunakan untuk percakapan.
2. Dampak Pencemaran Suara
Terhadap Lingkungan
Pencemaran
suara lebih dominan berpebgaruh terhadap kesehatan manusia. Akan tetapi,
pencemaran suara secara tidak langsung juaga mempengaruhi linhkungan sekitar.
Walaupun tidak berpengaruh secara signifikan. Misalnya berpindahnya komunitas
burung tertentu pada suatu wilayah dikarenakan wilayah tersebut dibangun sebuah
industri yang menghasilkan suara yang keras dan bising. Jika komunitas burung
tersebut adalah burung pemakan serangga yang merupakan predator bagi
serangga di daerah pertanian, maka para petani akan dirugikan
2.4.4 Dampak
Negatif dari Terjadinya Polusi Tanah
1. Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan
• Kromium,merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
• Timbal menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
• Benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
• Merkuri (air raksa) dan
siklodiena menyebabkan kerusakan ginjal,beberapanya tidak dapat diobati.
• PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati.
• Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot.
• Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Dampak
pencemaran tanah terhadap ekosistem
• Perubahan kimiawi tanah timbul
dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
• Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
2.4.5 Dampak
Negatif dari Terjadinya Polusi Air
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat
meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem
sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan
air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika
tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dalam
keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi
jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang
(recycle), mendaur pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang
kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi "masyarakat
kimia", yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita,
seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya
.Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi
pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan
dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana
2.5
Penanganan dan Pencegahan Terjadinya
Polusi
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana
saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat
akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Masalah mengenai polusi bukan hanya permasalahan
suatu negara, tetapi merupakan permasalahan global yang harus dicari solusinya
secara bersama-sama, seperti yang dikutip dalam sebuah media informasi publik disebutkan bahwa Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat,
Al Gore, mengajak warga dunia untuk peduli terhadap polusi karbon.
Dalam teleconference melalui Skype
selama 10 menit, Gore menjelaskan polusi karbon di dunia menyebabkan sistem
alam berada di luar keseimbangan.
Gore memaparkan bahwa
penggunaan bahan-bahan yang dapat menghasilkan limbah perlu diminimalisir, hal
tersebut
perlu kita perhatikan karena keseimbangan alam yang ada, terutama di sistem
iklim adalah hal kondusif bagi makhluk hidup dan peradaban manusia.
Dampak polusi karbon yang telah terlihat
adalah kenaikan suhu, pencairan es seperti di Greenland dan Arktik, serta
naiknya air laut.
Gore menjelaskan pemanasan global juga
menyebabkan terjadinya suhu ekstrim sehingga menyebabkan badai besar, kebakaran
hutan, dan musim kemarau yang kering dan cenderung lebih panjang. Polusi karbon
memberikan "harga nyata".Beberapa bencana alam yang terjadi semakin
bersifat destruktif.
Dari segi kesehatan, penyakit-penyakit
seperti yang disebabkan oleh nyamuk dan serangga dapat meningkat akibat suhu
bumi yang menghangat.
Setiap kegiatan, bahkan kegiatan manusia
berpindah dari satu tempat bila menggunakan kendaraan pun berpengaruh terhadap
peningkatan karbon. Gore mengajak turut menghitung karbon dalam pasar. Nilai
terhadap karbon menurut Gore dipengaruhi oleh sistem yang dianut oleh suatu
negara.
Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan
Iklim (DNPI) Rachmat Witoelar mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
KTT G20 di Pittsburgh pada September 2009 mengajukan upaya pengurangan emisi
karbon Indonesia sebesar 26 persen pada 2020.
Farhan Helmy, Sekretaris Kelompok Kerja
Mitigasi DNPI menjelaskan perlu ada inovasi terhadap barang-barang yang
dikonsumsi pasar. Ia mencontohkan misalnya pencucian sepotong celana jeans
dapat menghabiskan 250 liter air. Dengan adanya kebijakan pengurangan emisi
karbon dari negara, produsen, misalnya, mendapat peluang untuk menciptakan
produk yang ramah lingkungan, menghabiskan kurang dari 250 liter air, dengan
nilai pakai yang relatif lebih lama.
"Kita harus menyadari tiap negara
punya cara sendiri mengatasi polusi karbon dan berpengaruh terhadap sistem
politik mereka," kata Gore.
Al Gore menjabat sebagai Wakil Presiden
AS pada tahun 1993-2001. Ia kini menjadi Ketua Dewan Direksi The Climate
Reality Project, organisasi nirlaba yang fokus pada edukasi perubahan iklim
dan kampanye perubahan iklim di seluruh dunia.
Di bagian lain, Pemerintah China menggelontorkan dana hingga lima miliar
yuan atau setara dengan 818 juta dollar AS untuk memerangi polusi udara di
Beijing dan kawasan sekitarnya. Kementerian Keuangan China, sebagaimana warta Xinhua
mengatakan, dana sebanyak itu dipakai untuk membersihkan udara mulai dari
Beijing, Tianjin, seluruh wilayah Hebei, Shanxi, dan Shandong, hingga ke arah
Mongolia Dalam. Sampai dengan Agustus silam, mutu udara di kawasan itu gagal menyentuh
dua pertiga standar nasional untuk udara bersih.
Tak
hanya itu, fokus penggunaan
dana akan berpusat di tujuh kota paling berat terkena polusi. Polusi terbesar
ada di Provinsi Hebei. "Kami akan membatasi industri penyerap banyak
energi sekaligus produsen polusi seperti industri pengolahan bijih besi, baja,
dan semen. Kami juga akan mempromosikan energi bersih seperti gas sekaligus
meyakinkan kalau di masa mendatang, energi yang digunakan berstatus ramah
lingkungan," kata Asisten Inspektur Komisi Pembangunan dan Reformasi Hebei
Gao Junzhao.
Dalam
realisasi perencanaan sudah ada pemindahan 411 perusahaan yang mengonsumsi
batubara untuk produksinya dari Hebei. Sementara ada 14 unit pembakar batubara
generasi terkini yang sudah dibangun di Hebei.
Selama
lima tahun ke depan, imbuh Junzhao, ada reduksi produksi baja hingga 60 juta
ton. Lalu, ada pencanangan pengurangan konsumsi batubara di Hebei hingga 40
juta ton.
Sebaliknya,
konsumsi energi hijau dan gas alam bakal naik hingga 15 miliar meter kubik
sampai dengan 2017. Sampai dengan 2012, konsumsi energi ramah lingkungan itu
baru mencapai angka 5 miliar meter kubik. "Kami akui, suplai gas ke Hebei
memang belum memadai," kata Gao Junzhao.
Sementara
itu, untuk menyambut musim dingin, pasokan gas ke Hebei akan naik tajam
mencapai 3,1 miliar meter kubik. "Tetapi, kami memasok 760 juta meter
kubik gas alam saja. Selebihnya, kami membeli gas alam cair dan membangun
stasiun penyimpan gas alam cair cadangan di empat kota sebagai langkah
persiapan," tuturnya.
Rencana
lain adalah pembangunan instalasi kamera pengawas hingga 95 persen sampai
dengan Mei 2014. "Kami juga akan membangun stasiun pemantauan polisi
hingga ke 143 desa dan distrik sampai dengan akhir Juni 2014," terang Gun
Junzhao.
Sejauh
ini, tambah Deputi Direktur Jenderal Biro Perlindungan Lingkungan Hebei Yin
Guangping, keluhan paling banyak soal polusi datang dari kawasan penyangga.
Jumlahnya mencapai 85 persen. "Makanya, kami akan memperluas jaringan
pemantauan polusi," demikian Yin Guangping.
Polution Prevention menjadi topik menarik di bidang industri.
Lagi-lagi karena limbah menjadi momok menakutkan dan cenderung menjadi daftar
hitam yang harus dihindarkan. Menghindar karena biaya proses pengolahan sangat
mahal dan akibat regulasi yang mengikat.
Berikut adalah 6 hal yang harus diperhatikan bagi industri agar lebih “hijau”:
1. Pemilihan
bahan baku. Bahan baku yang dipilih harus yang paling kecil dampaknya bagi
kesehatan dan lingkungan serta sesuai dengan kondisi operasi.
2. Waste
Generation Mechanism. Evaluasi secara cermat dalam mekanisme pembentukan limbah
akan mempermudah perancang dalam pemilihan bahan, proses, dan opsi
penanggulangan limbah/emisi.
3. Kondisi
operasi. Kondisi operasi haruslah dioptimalkan sehingga konversi didalam proses
dapat optimum dan efisiensi unit tinggi.
4. Material
storage and transfer. Harus dipilih material yang paling cocok dengan bahan
yang disimpan untuk mengurangi kecelakaan.
5.
Energy/resource consumption. Pemakaian energi seminimum mungkin, ini
menguntungkan secara ekonomi dan pengeluaran emisi lebih kecil.
6. Process
Safety. Kontrol terhadap polusi penting dalam evaluasi dan menjadikan proses
aman untuk pekerja dan lingkungan.
Polusi dan dampaknya terhadap lingkungan
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Oktober 28, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar