Strategi belajar mengajar
- Strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam sistem pengajaran. Komponen dari sistem pengajaran adalah tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
- Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.
- Metode mengajar adalah cara mengajar yang lebih umum yang dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran.
- Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan kecakapan khusus dari suatu mata pelajaran.
- Strategi belajar mengajar yang baik adalah yang dapat menjamin tercapainya tujuan pengajaran yang efektif, efisien, dan ekonomis serta dapat meningkatkan keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun fisik.
Faktor-faktor penentu
SBM
- Tujuan
- Materi pelajaran
- Siswa
- Guru
- Fasilitas
Tujuan Pengajaran
- Aspek Kognitif (Pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi).
- Afektif (penerimaan akan sikap/interest, meresponsi, menilai sikap, mengatur sikap, menginternalisasi sikap).
- Psikomotor (persepsi atas rangsangan, kesiapan bertindak secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis, respon yang disadari)
Pemilihan SBM
(berdasarkan tujuan pengajaran)
- Penerimaan pengetahuan yang berupa konsep, fakta, prinsip, dalil, aturan dsb.
- Penerimaan pengetahuan dan ketrampilan
- Tujuan yang bersifat afektif/ motivasional.
IPA
- Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori.
- Proses/metode keilmuwan dan sikap/nilai IPA
- Pendekatan dan metode yang baik
- Siswa dan guru
- Siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal.
- Guru mempunyai kepribadian dan ketrampilan yang berbeda. Tiga sifat kepribadian guru (dukungan vs tuntutan, kepastian vs kesamaran, langkah-langkah kecil vs langkah-langkah besar).
Berbagai macam SBM
- Macam SBM ditentukan oleh 4 hal : sumber materi, pembawa materi, pendekatan, dan penerima materi.
- Penggolongan SBM : cara pendekatan, kadar keterlibatan guru-siswa, perbedaan kecepatan masing-masing siswa
1. Based on teaching approach
- Concept and process approach
- Deductive and inductive approach
- Expository and Heuristics approach
Heuristics approach
- Inquiry method
- Discovery method
2. Based on teacher-student involve
- Presentation
- Independent study, such as experiment report making
- Interaction (discussion)
3. Based on learning speed
- Grouping process
- Interest similarity
- Similarity on learning speed
Classic, individual, team teaching
- Classic = traditional ?
Individual teaching
Individual : module learning, programmed
learning, mini learning, etc.
- Module is learning package that contains a concept unit of teaching materials. These are (1) Teachers’ guide; (2) worksheet; (3) workbook; (4) worksheet’s solution; (5) test books; (6) test solution
- Advantages of module : active learning, teacher as facilitator, appropriate learning tools
Team teaching
- Two or more teachers is on one subject
Pengertian Metode dan
Pendekatan
Metode dibedakan dari
pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan
yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses
tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran
pencemaran lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut
dapat dipilih dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan
lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan
dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan beberapa metode, misalnya
metode observasi, metode didkusi dan metode ceramah. Supaya lebih jelas ikuti
perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru ketika akan memberi pembelajaran
pencemaran lingkungan tersebut. Pada awalnya ia memilih pendekatan lingkungan,
berarti ia akan menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan memahami tentang
lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau tidak. Untuk merealisasikan
hal tersebut ia menggunakan metode diskusi dan ceramah. Dalam pembelajarannya
ia membuat suatu masalah untuk didiskusikan oleh siswa kemudian ia akan
mengakhiri pembelajaran tadi dengan memberi informasi yang berkaitan dengan
hasil diskusi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan
pendekatan dirancang untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan pembelajaran.
B. Beberapa Pendekatan
Pada KBM
Pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran kimia pokok bahasan pencemaran lingkungan antara lain :
1.
Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada
tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika
seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk
keberhasilan suatu tujuan.
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat meyebutkan macam-macam pencemaran, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat menyebutkan jenis pencemaran. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas.
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat meyebutkan macam-macam pencemaran, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat menyebutkan jenis pencemaran. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas.
2.
Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui
pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3.
Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan
berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan
digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
4.
Pendekatan inkuiri
Penggunaan pendekatan inkuiri
berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para ahli peneliti ( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan
menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan
antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan
dari kegiatannya.
5.
Pendekatan penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan
berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan
sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada
menemukan sesuatu yang benar – benar baru. Pada umumnya materi yang akan
dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang
proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
6.
Pendekatan proses
Pada pendekatan proses, tujuan
utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan
proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan
sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
7.
Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan anak )
Pendekatan ini memberi kesempata
pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan
yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire & Cosgrove,
1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi
sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan
mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.
8.
Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah
berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran
tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan
menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi
kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya
sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi
petunjuk.
9.
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat ( STM )
Hasil penelitian dari National
Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa
pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa
perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada
aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan
konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai
fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.
Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup
juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah
yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah –
langkah ilmiah
10. Pendekatan
terpadu
Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan
antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan
pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran
melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model keterpaduan.
Perbandingan model pembelajaran terpadu.Model keterhubungan Model jaring laba – laba Model keterpaduan
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model keterpaduan.
Perbandingan model pembelajaran terpadu.Model keterhubungan Model jaring laba – laba Model keterpaduan
C. Beberapa Metode Pada KBM
Beberapa metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran biologi adalah :
11. Metode
ceramah
Metode ceramah adalah metode
penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena
mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu
merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah
terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan
mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu
dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang
memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah
yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara
pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar
gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang,
siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat
orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar
bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi
interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh
aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar
kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw
yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan
atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode
demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu
pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat
laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok
adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses.
Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek,
membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep
serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau
pameran
Metode ekspositori adalah suatu
penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan
maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan
informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata
adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar
kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat
meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat
mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu
yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak
sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat
mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina
disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah
sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan
siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara
penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen,
siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru
dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat
apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau
pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode
bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu
situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini
siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep
dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Pendekatan dan metode yang
dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada satu pendekatan dan metode
yang cocok untuk semua materi pelajaran, dan pada umumnya untuk merealisasikan
satu pendekatan dalam mencapai tujuan digunakan multi metode.
Metode dibedakan dari pendekatan
; metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan
ditekankan pada perencanaannya. Ada lima hal yang perlu diperhatikan guru dalam
memilih suatu metode mengajar yaitu :
·
Kemampuan guru dalam menggunakan metode.
·
Tujuan pengajaran yang akan dicapai.
·
Bahan pengajaran yang perlu dipelajari siswa.
·
Perbedaan individual dalam memanfaatkan
inderanya.
·
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Beberapa
pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah pendekatan konsep,
pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan inkuiri,
pendekatan penemuan, pendekatan interaktif, pendekatan pemecahan masalah,
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, dan pendekatan terpadu. Untuk
merealisasikan suatu pendekatan dalam mencapai tujuan dapat digunakan beberapa
metode antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode
demonstrasi, metode ekspositori, metode karyawisata, metode penugasan, metode
eksperimen, metode belajar kooperatif, dan metode bermain peran.
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosoemarto dkk. 2004.
Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP.
Roestiyah. 1991. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah Muhibbin. 1995. Psikologi
Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.
strategi belajar mengajar
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Mei 23, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar