penanganan Ikan di Pedagang

Penanganan Hasil Perikanan Di Tingkat Pedagang

Selama penanganan dari mulai tingkat awal (sewaktu ikan masih berada di kapal) sampai di tingkat pedagang, ikan harus tetap dipertahankan kesegarannya. Baik kondisi kesegaran dan kebersihan terhadap ikan itu sendiri maupun sarana yang digunakan. Begitu juga bila ikan-ikan itu sudah sampai ditangan pedagang untuk dipasarkan sebagaimana mestinya, maka kebersihan harus tetap dijaga. Misalnya dengan meletakkan ikan-ikan itu di atas meja yang bersih, menempatkannya dalam wadah-wadah yang di-es untuk kemudian diletakkan di atas meja dan lain sebagainya. Dengan cara demikian selain kesegaran ikan dapat terjamin, pembeli pun akan tertarik karena kebersihan akan terjaga. Sisa-sisa ikan yang belum terjual masih bisa diperdagangkan keesokan harinya asalkan tetap dalam kondisi dalam cool box (Irawan, 1997).

Pelaksanaan penanganan hasil perikanan dipedagang ikan sangat tergantung pada fasilitas yang tersedia atau dimiliki oleh mereka dan pengetahuan para pedagang. Hanya pedagang-pedagang besar dan atau yang mempunyai pengetahuan memadai dapat melaksanakan penanganan pasca tangkap hasil perikanan yang dijual dengan baik. Selama ini belum banyak dijumpai rumah-rumah khusus yang dilengkapi dengan peralatan pendinginan untuk penjualan hasil-hasil perikanan. Kebanyakan hasil perikanan masih dijual di pasar-pasar pada suatu ruang panjang yang sering disebut dengan ”loss”. Bangunan ini pada umumnya tidak dilengkapi dengan fasilitas pendingin. Meja-meja untuk menjajakan hasil perikanan pada umumnya dibuat dari semen dengan dilapisi tegel porselen putih. Di tempat tersebut hasil-hasil perikanan seperti ikan dan udang dihamparkan dengan diberi es. Para penjual sering menyiraminya dengan air dingin, maksudnya supaya hasil perikanan selalu segar dan lendir yang ada dapat hilang. Wadah-wadah dari plastik kuat atau serat gelas (fiber glass) sering juga digunakan. Tiap jenis hasil perikanan pada umumnya dikelompokkan dan ditempatkan terpisah dengan jenis hasil perikanan lainnya (Hadiwiyoto, 1993).