banner image

Pembentukan umat


_oleh : nurul hidayat_
_(sumber : Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah)_


Sebagai seorang aktivis dakwah sejatinya kita harus bisa mengerti dan memahami bahwa untuk mewujudkan kemenangan dakwah di muka bumi ini kita tak bisa bekerja sendiri, atau hanya mengandalkan sekelompok orang yang secara sadar telah memahami pentingnya perjuangan membela agama Allah. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan para pendukung-pendukung yang akan turut serta dalam menopang perjuangan para mujahidin dalam menegakkan syariat Islam.
Sejatinya, sangat mudah sekali bagi Allah SWT. Untuk memenangkan perjuangan para mujahidin atas musuh-musuhnya, namun sunatullahNya menyatakan bahwa kemenangan dakwah hanya akan terwujud ketika ada segolongan umat (jamaah) yang memperjuangkannya di muka bumi.
Itu merupakan landasan atau alasan bagi setiap mukmin untuk terus berusaha dan berjuang dalam dakwah untuk membentuk Umat yang memiliki kesadaran dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan kemenangan islam secara berjamaah.
Pembentukan umat ini dapat dilakukan melalui dua tahap, yakni membentuk kepribadian masyarakat yang islami dan membentuk semangat berjamaah diantara kaum muslimin. Hingga pada akhirnya setiap mukmin akan diberikan amanah dan tanggung jawab yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing sebagai bentuk perjuangan dalam mewujudkan kemenangan dakwah di muka bumi.
Membentuk kepribadian masyarakat yang islami memiliki beberapa indikator karakter yang harus dicapai, diantaranya adalah keimanan, ketaqwaan dan islamisasi dalam kehidupan. Ketiga karakter ini harus tertanam secara kokoh dalam jiwa masyarakat islam.
Keimanan merupakan sifat dasar yang wajib dimiliki oleh setiap umat. Dalam kitab hadits Arba’in An-Nawawi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah mengatakan bahwa Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Praktik keimanan yang benar adalah apabila keyakinan itu ditanamkan kuat di dalam hati, dinyatakan dengan lisan dan diimplementasikan dalam kehidupan.
Sedangkan ketaqwaan merupakan derajat keimanan yang paling tinggi, yaitu ketika setiap muslim mampu mengerjakan dan meninggalkan sesuatu hal hanya karena Allah SWT. Serta menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah.
Tahap kedua dalam membentuk Umat adalah membentuk semangat berjamaah. Setelah masing-masing individu muslimin memiliki kepribadian yang islami, selanjutnya yang harus dilakukan adalah membentuk semangat berjamaah dalam memperjuangkan kemenangan islam.
Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a. Mengatakan bahwa “kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik”. Ini menunjukkan bahwa posisi berjamaah dalam islam merupakan hal yang sangat penting dan lebih diutamakan. Sebagai contoh, ibadah sholat berjamaah sangat diwajibkan bagi laki-laki dan memiliki ganjaran pahala yang lebih besar dari pada sholat sendiri.
Semangat berjamaah yang muncul dari setiap individu muslim akan menghasilkan kekuatan yang besar dan tak mudah untuk dipatahkan. Karenanya ketika dakwah dilakukan secara berjamaah akan memungkinkan mendapatkan hasil yang lebih besar dari pada dilakukan secara sendiri-sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam al-qur’an surat Al-Imran : 104 yang artinya “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, Merekalah orang-orang yang beruntung”.
Pembagian tugas dan penempatan para individu muslimin dalam posisi yang tepat dan sesuai dengan potensinya masing-masing akan semakin menambah kekuatan jamaah dakwah dalam memperjuangkan kemenangan islam.

Pembentukan umat Pembentukan umat Reviewed by Nurul Hidayat on Januari 04, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.