Inovasi Daerah
Malaria adalah sebuah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk kepada manusia maupun kepada hewan lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme parasit dari tipe Plasmodium. Parasit Plasmodium ini hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penularan parasit dari nyamuk Anopheles ke dalam tubuh manusia adalah dengan melalui gigitan yang sering terjadi pada malam hari. Gigitan nyamuk ini memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang. Parasit ini kemudian bergerak ke hati dan melakukan pertumbuhan serta perkembangbiakan didalamnya.
Gejala yang biasa terjadi pada orang yang terjangkit malaria diantaranya adalah demam, kelelahan, muntah dan sakit kepala. Dan dalam keadaan yang parah, penyakit ini dapat menimbulkan gejala kulit kuning, kejang, koma hingga kematian.
Ada lima jenis Plasmodium yang bisa menginfeksi manusia. Sebagian kematian yang terjadi disebabkan oleh spesies Plasmodium Falciparum, dan tiga spesiaes lainnya yakni Plasmodium ovale, Plasmodium vivax, dan Plasmodium malariae hanya mengakibatkan gejala-gejala ringan dari penyakit malaria, sedangkan spesies Plasmodium knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Gejala-gejala yang terjadi biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit.
Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO di tahun 2014, terdapat 247 juta kasus malaria tahun 2006, dan setidaknya 1 juta meninggal, yang sebagian besar merupakan anak-anak Afrika.
Kemudian untuk di Indonesia sendiri, kasus yang paling banyak ditemukan disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi. Sedangkan tiga spesies lainnya merupakan jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.
Lampung merupakan salah satu provinsi yang masih memiliki beberapa daerah endemis Malaria. Kasus serangan Malaria (Anopheles) di Kabupaten Pesawaran, Lampung hingga Oktober 2013 mencapai 1.380 kasus sementara kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat 151 kasus. Kasus Malaria di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran masih terbilang sering terjadi. Ditemukannya banyak rawa dan tambak yang sudah tidak difungsikan lagi menjadi salah satu faktor resiko kejadian Malaria.
Hal itu lah yang kemudian melatar belakangi rekan-rekan yang tergabung dalam organisasi Cita Sehat Foundation (CSF) yang bergerak di bidang pemberdayaan kesehatan masyarakat Indonesia untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari penyakit malaria itu sendiri sekaligus menekan jumlah kasus penyakit malaria serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan masyarakat di desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Bersama dengan pengelola puskesmas setempat beserta beberapa kader posyandu di desa tersebut, rekan-rekan CSF mulai melakukan sosialisasi dan pembinaan masyarakat terkait dampak dan penyebab terjadinya penyakit malaria yang terkenal sering terjadi di daerah tersebut. Selain itu, rekan-rekan CSF juga membagikan kelambu gratis kepada warga untuk digunakan sebagai salah satu media untuk mengurangi terjadinya gigitan nyamuk saat tidur malam.
Akhirnya, sejak hampir dua tahun lalu kegiatan ini dimulai, saat ini sudah mulai terlihat banyak perubahan pada kondisi dan kebiasaan masyarakat di desa Sukajaya yang latar belakang pekerjaan warganya adalah nelayan. Yang pada awalnya masih banyak sekali sampah yang menumpuk di sekitar rumah warga, saat ini warga sudah lebih sadar untuk mengelola dan melakukan pembuangan sampah secara rutin ke tempat pembuangan sampah. Selain itu, ibu-ibu warga desa tersebut juga setiap minggunya mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan pengelolaan sampah plastic menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Hingga agustus 2016 ini, ibu-ibu warga desa sukajaya masih sangat antusias mengikuti setiap kegiatan-kegiatan yang telah diprogram oleh rekan-rekan CSF. Harapannya, program ini bisa terus berjalan hingga cita-cita dan tujuan yang sejak awal dirancang untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat desa ini bisa terwujud.
Selain program tersebut, rekan-rekan dari CSF juga memberikan program-program lain untuk terus menopang perkembangan kesehatan masyarakat di desa Sukajaya.
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
Malaria adalah sebuah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk kepada manusia maupun kepada hewan lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme parasit dari tipe Plasmodium. Parasit Plasmodium ini hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penularan parasit dari nyamuk Anopheles ke dalam tubuh manusia adalah dengan melalui gigitan yang sering terjadi pada malam hari. Gigitan nyamuk ini memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang. Parasit ini kemudian bergerak ke hati dan melakukan pertumbuhan serta perkembangbiakan didalamnya.
Gejala yang biasa terjadi pada orang yang terjangkit malaria diantaranya adalah demam, kelelahan, muntah dan sakit kepala. Dan dalam keadaan yang parah, penyakit ini dapat menimbulkan gejala kulit kuning, kejang, koma hingga kematian.
Ada lima jenis Plasmodium yang bisa menginfeksi manusia. Sebagian kematian yang terjadi disebabkan oleh spesies Plasmodium Falciparum, dan tiga spesiaes lainnya yakni Plasmodium ovale, Plasmodium vivax, dan Plasmodium malariae hanya mengakibatkan gejala-gejala ringan dari penyakit malaria, sedangkan spesies Plasmodium knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Gejala-gejala yang terjadi biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit.
Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO di tahun 2014, terdapat 247 juta kasus malaria tahun 2006, dan setidaknya 1 juta meninggal, yang sebagian besar merupakan anak-anak Afrika.
Kemudian untuk di Indonesia sendiri, kasus yang paling banyak ditemukan disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi. Sedangkan tiga spesies lainnya merupakan jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.
Lampung merupakan salah satu provinsi yang masih memiliki beberapa daerah endemis Malaria. Kasus serangan Malaria (Anopheles) di Kabupaten Pesawaran, Lampung hingga Oktober 2013 mencapai 1.380 kasus sementara kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat 151 kasus. Kasus Malaria di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran masih terbilang sering terjadi. Ditemukannya banyak rawa dan tambak yang sudah tidak difungsikan lagi menjadi salah satu faktor resiko kejadian Malaria.
Hal itu lah yang kemudian melatar belakangi rekan-rekan yang tergabung dalam organisasi Cita Sehat Foundation (CSF) yang bergerak di bidang pemberdayaan kesehatan masyarakat Indonesia untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari penyakit malaria itu sendiri sekaligus menekan jumlah kasus penyakit malaria serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan masyarakat di desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Bersama dengan pengelola puskesmas setempat beserta beberapa kader posyandu di desa tersebut, rekan-rekan CSF mulai melakukan sosialisasi dan pembinaan masyarakat terkait dampak dan penyebab terjadinya penyakit malaria yang terkenal sering terjadi di daerah tersebut. Selain itu, rekan-rekan CSF juga membagikan kelambu gratis kepada warga untuk digunakan sebagai salah satu media untuk mengurangi terjadinya gigitan nyamuk saat tidur malam.
Akhirnya, sejak hampir dua tahun lalu kegiatan ini dimulai, saat ini sudah mulai terlihat banyak perubahan pada kondisi dan kebiasaan masyarakat di desa Sukajaya yang latar belakang pekerjaan warganya adalah nelayan. Yang pada awalnya masih banyak sekali sampah yang menumpuk di sekitar rumah warga, saat ini warga sudah lebih sadar untuk mengelola dan melakukan pembuangan sampah secara rutin ke tempat pembuangan sampah. Selain itu, ibu-ibu warga desa tersebut juga setiap minggunya mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan pengelolaan sampah plastic menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Hingga agustus 2016 ini, ibu-ibu warga desa sukajaya masih sangat antusias mengikuti setiap kegiatan-kegiatan yang telah diprogram oleh rekan-rekan CSF. Harapannya, program ini bisa terus berjalan hingga cita-cita dan tujuan yang sejak awal dirancang untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat desa ini bisa terwujud.
Selain program tersebut, rekan-rekan dari CSF juga memberikan program-program lain untuk terus menopang perkembangan kesehatan masyarakat di desa Sukajaya.
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
SOLARIA (Sekolah Malaria) untuk Warga Desa Endemik Malaria di Pesawaran, Lampung.
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Agustus 13, 2016
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar