Masalah... sebuah kata yang apa bila
orang mendengar atau melihat kata itu, tentunya makna yang berkonotasi
negatiflah yang ada dalam benak mereka. Bagi orang-orang yang sudah terbiasa
hidup dalam kenyamanan dan kemudahan, masalah akan dianggap sebagai suatu hal
buruk yang apabila hal itu menimpa mereka, maka mereka akan berada pada suatu kondisi yang
sulit, yang memungkinkan mereka harus berfikir keras untuk mengatasi kesulitan
tersebut atau lari melejit dengan penuh rasa takut untuk menjauhi apa yang dinamakan
masalah. Perasaan yang sama akan dirasakan oleh orang-orang yang hari-hari
dalam hidupnya dijalani dengan rasa pesimis dan prasangka yang buruk, mereka
tak akan nyaman dengan keberadaan masalah di tengah-tengah mereka.
Namun jawaban berbeda akan kita
dapatkan, apabila kita bertanya mengenai apa itu masalah kepada orang-orang
yang telah mengerti arti dan hakikat dari sebuah perjalanan kehidupan,
orang-orang yang memiliki karakter dan mental para juara yang selalu optimis
bahwa mereka mampu melakukan apapun yang mereka mau. Mereka tak akan menganggap
masalah menjadi sebuah hambatan, tapi yang ada dalam fikiran mereka ketika
menghadapi sebuah masalah adalah tantangan baru telah datang untuk ditaklukan,
dan setiap ada tantangan yang datang, tentunya akan ada hadiah yang mereka
terima setelah menyelesaikan tantangan tersebut. Itulah kalimat yang akan
diucapkan oleh orang-orang yang selalu berfikiran positif dan berprasangka baik
dalam menerima dan menjalani setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya.
Ini tentang bagaimana cara kita
menilai dan mendeskripsikan sebuah masalah, serta mencari cara untuk keluar
dari masalah. Tak dipungkiri memang, ketika kita mendapatkan suatu masalah,
maka hidup kita tak akan senyaman sebelumnya, hari-hari kita selalu terganggu
dengan memikirkan masalah yang sedang kita hadapi. Bahkan banyak orang-orang
yang menjadi buntu pemikirannya ketika mereka dihadapkan pada suatu masalah
yang mereka anggap sangat berat. Hal ini sangat wajar bagi mereka yang selama
hidupnya selalu mendapatkan kemudahan, mereka tak terbiasa berhadapan dengan
masalah, sehingga mereka tak mempunyai keahlian untuk menyelesaikan masalah
dengan cara sebaik mungkin. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya masalah
dalam hidup mereka, itu dapat menghancurkan segalanya yang telah mereka bangun
selama ini, mereka menyetarakan masalah seperti sosok hitam dan kelam yang
selalu mengikuti mereka dan siap untuk menenggelamkan mereka pada suatu
kegelapan yang benar-benar gelap.
Apabila kita masih memiliki pendapat
yang sama seperti orang pertama yang sijelaskan di atas, maka segeralah kita
sadarkan diri kita dan kita perintahkan diri kita untuk mempelajari lebih dalam
mengenai hakikat dari sebuah masalah. Sesungguhnya masalah adalah suatu bentuk
ujian yang diberikan kepada kita untuk menguji seberapa tangguh dan kuatkah
kita untuk bisa menerima tugas-tugas selanjutnya, mempromosikan diri kita untuk
bisa naik ke level yang lebih tinggi dengan tingkat kedewasaan yang lebih
tinggi dan lain sebagainya. Apa bila banyak kesulitan-kesulitan yang kita
hadapi saat mendapatkan masalah, itu sama halnya ketika kita mendapatkan
kesulitan-kesulitan saat mengerjakan soal-soal ujian semester di sekolah, yang
apa bila kita mampu mengatasi dan melewati ujian tersebut dengan baik, maka
kita akan naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan berbagai tantangan-tantangan
baru di dalamnya.
Pola pandang kita terhadap suatu
masalah akan mempengaruhi diri kita tentang bagaimana cara mengatasi masalah
tersebut. Namun pengalaman yang saya dapatkan selama ini mengajarkan kepada
saya, bahwa masalah itu bukan merupakan suatu fokus yang akhirnya akan menyita
seluruh perhatian kita untuk sepenuhnya memperhatikan bagaimana cara mengatasi
masalah, karena apabila kita terlalu memfokuskan fikiran dan tenaga kita pada suatu
masalah, maka tujuan awal kita akan lenyap atau hilang tertutupi oleh adanya
masalah tersebut. Hal yang harus kita lakukan adalah tetap fokus pada tujuan
besar kita dan biarkan masalah itu mengalir layaknya air yang turun dari puncak
gunung menuju hilir di tepi laut, namun bukan berarti kita harus menghiraukan
masalah tersebut tanpa mencari solusi untuk menyelesaikannya, sesekali harus
tetap kita pantau perkembangan dari masalah terebut, karena masalah kecil
sekalipun bisa menjadi masalah yang besar apabila tidak kita kendalikan.
Jangan perah takut dengna adanya
masalah, karena dengan masalah, kita dapat mengetahui bagaimana karakter diri
kita yang sesungguhnya. Dengan masalah, kita akan melatih diri kita untuk
menjadi sosok orang yang lebih tangguh dan kuat untuk berperang, berperang
melawan setiap kesulitan hidup yang akan menjelang di kemudian hari. Hal lain
yang harus kita perhatikan adalah bahwa sesungguhnya kapasitas diri kita sangat
jauh lebih besar dibandingkan dengan masalah yang sedang kita hadapi. Masalah
hanya diibaratkan sebagai setitik noda pada sebuah kertas putih besar, yang
mana kertas putih itu adalah kapasitas dari otak kita, dan apa bila kita hanya
fokus pada setitik noda tersebut, artinya kita telah menyia-nyiakan kertas
putih yang sangat luas yang sedang kita lihat dihadapan kita saat ini, karena
pikiran kita akan terisi penuh oleh setitik noda tersebut, hingga
imajinasi-imajinasi yang harusnya bisa kita kembangkan untuk menciptakan suatu
lukisan indah pada kertas tersebut tak akan muncul. Ini sama halnya kita
menutup potensi yang kita miliki, hanya karena kita terlalu fokus dalam
memikirkan setiap masalah yang datang kepada kita.
Teruslah melangkah menuju impian yang
telah engkau cita-citakan, fokuskan pandangan ke arah depan dengan penuh rasa
optimis, biarkan masalah itu mengikuti kita dari belakang, hingga pada waktunya
nanti, masalah itu akan berhenti mengikuti kita karena terlalu lelah untuk
mengejar kita yang terus melangkah dan tak menghiraukannya. Karena masalah
bukan untuk ditakuti, tapi untuk dicintai. Dan mencintai masalah, bukan berarti
kita harus selalu bersama dengan masalah.
masalah
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Desember 23, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar