PENGGARAMAN
Prinsip
penggaraman adalah mengurangi kadar air yang ada di dalam tubuh ikan sampai
titik tertentu hingga bakteri itu tidak dapat hidup dan berkembang lagi.
Cara
penggaraman :
1. Penggaraman
Kering / Dry Salting (untuk ikan berukuran besar dan kecil)
Ikan
yang telah disiangi dan dicuci bersih dilumuri dengan garam, kemudian ikan
disusun berlapis-lapis. Lapisan ikan yang paling atas diberi garam agak tebal
dari lapisan yang di bawah karena garam bersifat menarik air, maka terdapatnya
lapisan air dipermukaan badan ikan akan membentuk larutan garam yang dapat
merendam seluruh tumpukan ikan. Jumlah penggunaan garam akan membentuk tingkat
keasinan dan daya simpan ikan asin. Penggunaan garam biasanya berkisar antara
20 - 30%. Jangka waktu penggaraman biasanya ditentukan juga dengan ukursn ikan
yang digarami.
2. Penggaraman
Basah / Brine Salting
Prinsipnya
sama dengan dry salting, tetapi larutan garam dibuat lebih dahulu. Pada umumnya
brine salting hanya untuk pengawetan sementara sebelum dilakukan pengolahan
lebih lanjut misalnya pengeringan, pengasapan atau pengalengan.
Pemakaian
garam yang kurang bersih akan menimbulkan jamur merah dan hitam pada ikan asin
sehingga mengurangi rasa asin, daya simpan dan pemasarannya. Ikan yang digarami
sebaiknya dari jenis yang tak banyak mengandung lemak (lean Fish).
Langkah-langkah
dry salting / penyimpanan ikan asin
Ikan
asin dapat rusak karena pengaruh bakteri jamur dan oksidasi yang akan
menyebabkan ikan berbau tengik. Untuk Ikan yang berlemak oksidasi akan lebih
cepat apabila suhu penyimpanan tinggi atau langsung terkena sinar matahari,
tetapi pada suhu yang lembab mempercepat tumbuh jamur. Jadi ikan asin yang
berlemak disimpan di tempat yang bersuhu dingin (sejuk) berkisar antara 5-15oC.
penggaraman
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Juni 05, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar