banner image

Rambu Lalu Lintas dan Persimpangan Jalan

RAMBU LALU LINTAS

Secara umum Rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, atau benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan raya.
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut :

1. Rambu peringatan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi para pengemudi.

2. Rambu Petunjuk.
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.

3. Rambu larangan dan perintah.
Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu. Misalnya:
Rambu dilarang berhenti.
• Kendaraan harus lewat jalur tertentu.
• Semua kendaraan dilarang lewat.

Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka secara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas:
1. Rambu tetap.
2. Rambu tidak tetap.
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang
dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat dipindah-pindahkan.

LAMPU ISYARAT
Lampu isyarat dengan penentu waktu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN PERSIMPANGAN JALAN
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan didalam perencanaan suatu persimpangan, faktor tersebut antara lain:
a) Faktor lalu lintas
b) Faktor Geometrik
c) Faktor manusia

a) FAKTOR LALU LINTAS
A. VOLUME
Volume adalah jumlah kenderaan yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit ). Pada suatu jalan, volume yang terjadi dapat berubah-ubah menurut suatu pola yang dikatakan tetap. Beberapa hal yang berhubungan erat dengan variasi volume tersebut antara lain:
Waktu, seperti musim dalam satu tahun, hari dalam satu minggu, dst
Komposisi lalu lintas, pembagian jurusan .dan susunan jalur jalan.
Jenis tata guna lahan
Klasifikasi jalan
Volume biasanya diukur dengan cara mekanik dan manual. Perhitungan dapat dilakukan terhadap kenderaan - kenderaan pada satu atau beberapa jalur gerak yang sejajar , misalnya semua kenderaan yang memasuki perpotongan jalan dari satu jalan tertentu ataupun semua kenderaan yang memasuki perpotongan dari arah mana saja.

B. KECEPATAN
Ada beberapa definisi yang dipakai untuk menjelaskan kecepatan dalam hubungannya dengan gerakan kenderaan pada jalur gerak yaitu:
Kecepatan rata-rata ruang ( Space Mean Speed)
o Adalah kecepatan rata-rata kenderaan yang didapat dengan membagi jumlah jarak yang ditempuh dengan jumlah waktu yang dibutuhkan
Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed)
o Adalah kecepatan rata-rata kenderaan yang melalui satu titik tertentu pada ruang jalan untuk suatu interval waktu tertentu.
Kecepatan Gerak ( Running speed)
o Adalah kecepatan yang diukur dengan mengabaikan hambatan-hambatan waktu henti, seperti hambatan persimpangan dan penyeberangan pejalan kaki. Jadi kecepatan gerak merupakan perbandingan jarak tempuh perjalanan dengan waktu tempuh dikurangi waktu berhenti.

C. SATUAN MOBIL PENUMPANG ( SMP )
Untuk menghilangkan klasifikasi kenderaan pada perhitungan arus lalu lintas dapat dilakukan dengan menyatakan arus lalu lintas kedalam satuan mobil penumpang dalam satu satuan waktu. Jenis dan pengaruh suatu kenderaan yang melintasi suatu ruas jalan dan persimpangan berbeda satu sama lainnya menurut katagorinya. Nilai ekivalen setiap kenderaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis kenderaan, lokasi jalan ( diluar kota/didalam kota ), jenis jalan, keadaan topografi, serta kelandaian jalan.

FAKTOR GEOMETRIK
Elemen - elemen geometrik suatu persimpangan secara umum memberikan pengaruh terhadap operasional lalu lintas. Elemen-elemen tersebut diantaranya adalah alinyemen dan profil, lebar dan jumlah lajur serta elemen-elemen lainnya yang berpengaruh terhadap perencanaan suatu persimpangan.

FAKTOR MANUSIA
Faktor manusia dalam lalu lintas umumnya bervariasi dan sulit ditentukan karena interaksinya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, keterampilan dan pengaruh sosial. Adapun faktor-faktor manusia ini mencakup antara lain:
A. Pengemudi
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat manusia sebagai pengemudi diantaranya adalah :
- Tujuan perjalanan

Berdasarkan tuluan perjalanan sifat-sifat manusia sebagai pengemudi akan berbeda sehubungan dengan interaksinya dalam karakteristik lalu lintas.

- Kondisi cuaca

Pengemudi akan lebih berhati-hati dalam mengemudikan kenderaannya pada kondisi cuaca buruk dan cenderung untuk menurunkan kecepatannya.
- Umur dan jenis kelamin

Pada umumnya pengemudi yang berumur tua atau wanita akan lebih berhati - hati dalam mengemudi kenderaannya dibandingkan dengan pengemudi yang berusia muda atau laki-laki.

- Kondisi kenderaan

Sifat-sifat pengemudi dipengaruhi oleh jenis , model serta kekuatan mesin kenderaan
- Keadaan lingkungan

Sifat pengemudi pada jalan yang dikenalnya tidak akan sarna dengan apabila berada pada jalan yang belum dikenalnya, dalam hal ini pengemudi cenderung untuk mengikuti kelakuan pengemudi lain dan akan lebih berhati hati.

B. PEJALAN KAKI

Pejalan kaki cenderung tidak mengenal batasan umur ataupunpersyaratan lainnya sehingga perilakunya akan sulit diramalkan. Sebagian darinya mungkin belum pernah menjadi pengemudi ataupun tidak mengenal peraturan lalulintas akibatnya berjalan dan menyeberang tidak pada tempatnya merupakan hal yang sering dijumpai pada persimpangan.

Rambu Lalu Lintas dan Persimpangan Jalan Rambu Lalu Lintas dan Persimpangan Jalan Reviewed by Nurul Hidayat on November 21, 2014 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.