Wilayah
Pesisir
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia
yang kaya dan beragam sumber daya alamnya telah dimanfaatkan oleh bangsa
Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan utama, khususnya protein
hewani, sejak berabad-abad lamanya. Selain menyediakan berbagai sumber daya
tersebut, wilayah pesisir Indonesia memiliki berbagai fungsi lain, seperti
transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan agroindustri,
rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman dan tempat pembuangan limbah
(Dahuri dkk, 2001).
Menurut Dahuri dkk, (2001) wilayah pesisir adalah
suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila ditinjau dari garis
pantai (coastline), maka suatu
wilayah pesisir memiliki dua macam batas (boundaries),
yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore)
dan batas yang tegak lurus terhadap garis pantai. Lebih lanjut pengertian
wilayah pesisir menurut Wibisono, (2005) bisa dijabarkan dari dua segi yang
berlawanan, yakni : a) Dari segi daratan wilayah pesisir adalah wilayah daratan
sampai wilayah laut yang masih dipengaruhi sifat-sifat darat (seperti : angin
darat, drainase air tawar dari sungai, sedimentasi), b) Dari segi laut wilayah
pesisir adalah wilayah laut sampai wilayah darat yang masih dipengaruhi
sifat-sifat laut (seperti : pasang surut, salinitas, intrusi air laut ke
wilayah daratan).
Potensi Perikanan
Di perairan Indonesia hidup berbagai
jenis ikan dan merupakan potensi alami yang sangat bagus untuk pengembangan
usaha perikanan. Karena itulah beberapa tahun belakangan ini usaha bidang
perikanan aktif dikembangkan, baik yang dikelola oleh pemerintah, badan usaha
swasta maupun yang dikelola oleh masyarakat secara perorangan. Hal ini
mengingat semakin meningkatnya kebutuhan konsumsi ikan di Indonesia yang sudah
mencapai sekitar 3,5 juta ton per tahun. Ditambah lagi adanya anjuran
pemerintah agar masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ikan untuk memperoleh gizi
yang lebih banyak. Belum lagi permintaan pasaran luar negeri yang tiap tahunnya
terus meningkat sehingga prospek perikanan Indonesia menjadi semakin cerah di
masa datang. Terutama bila dilihat dari permintaan ekspor yang dari tahun ke
tahun terus meningkat (Irawan, 1997).
Lautan merupakan daerah penangkapan ikan terluas dan terbanyak
dibandingkan dengan daerah-daerah penangkapan lainnya yang ada di darat seperti
sungai, rawa, telaga, dan tempat-tempat pembudidaya ikan seperti kolam dan
tambak. Daerah-daerah dekat pantai pada umumnya merupakan daerah penangkapan
terbanyak yang dilakukan oleh para nelayan kecil sedangkan daerah-daerah yang
jauh dari pantai dan di samudera, penangkapan ikan hanya dilakukan oleh
kapal-kapal besar dengan perlengkapan pengolahan atau pasca tangkap untuk
mempertahankan kesegaran ikan (Hadiwiyoto, 1993).
Berbagai jenis hasil perikanan telah dikenal dan dimanfaatkan sebagai
bahan pangan. Banyaknya jenis hasil perikanan akhirnya dirasakan sangat
diperlukan untuk menggolong-golongkan, disamping untuk mengadakan klasifikasi
juga untuk memudahkan cara-cara mempelajarinya dari berbagai segi ilmu (Hadiwiyoto,
1993).
Perlu
dicatat bahwa sifat sumber daya ikan laut adalah mampu memperbaharui dirinya (renewable), namun kemampuan ini bukan
tidak terbatas, bahwa dapat luruh (perishable)
bila kepadanya dilakukan tekanan eksploitasi yang berlebihan (overexploited). Sebagai sumber daya yang
pemanfaatannya bersifat terbuka (open
acces) dan pemilikannya bersifat umum (common
property), diperlukan adanya usaha pengelolaan yang mengatur
pemanfaatannya, pelestarian, dan bila diperlukan juga rehabilitasinya. Sebab
kelangkaan pengelolaan akan mengarah terjadinya “biological overfishing” dan seringkali bersifat “economic overfishing” (Pusat Penelitian
Dan Pengembangan Perikanan, 1994).
Potensi Perikanan Indonesia
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Juni 01, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar