1.
PENGERTIAN SYIRIK.
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam
Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Umumnya menyekutukan dalam
Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti
berdo’a kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan
suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan
sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia
meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak
berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya
: Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar” ( Luqman: 13)
Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik
kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya
: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar”.(An-Nisaa':
48)
Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya
: Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”( Al-Maa'idah: 72)
Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman.
“Artinya
: Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan”(Al-An'aam: 88)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya
: Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu:
“Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi”(Az-Zumar: 65)
Orang
Musyrik Itu Halal Darah Dan Hartanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya
: …Maka bunuhlah orang-orang musyirikin dimana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian…”(At-Taubah: 5)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya
: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan
shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka
darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada
pada Allah Azza wa jalla”(2)
Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang
paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar.
2.
JENIS-JENIS
SYIRIK.
Syirik
Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
2.1.
Syirik
Besar
Syirik
besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di
dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada
selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri
kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik
untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang
tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.
2.1.1 Syirik Do’a
yaitu di samping dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, ia juga berdo’a kepada selainNya. (3)
2.1.2 Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan
yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah
Subhanahu wa Ta’ala (4)
2.1.3 Syirik Ketaatan
yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada
Allah (5)
2.1.4 Syirik Mahabbah (Kecintaan)
yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal
kecintaan. (6)
2.2 Syirik Kecil
Syirik
kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi
tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik Kecil Ada Dua Macam.
2.2.1 Syirik Zhahir (Nyata)
yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya
: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur
atau syirik”(7)
Qutailah Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi
yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berkata:
“Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: “Atas
kehendak Allah dan kehendakmu” dan mengucapkan: “Demi Ka’bah”. Maka Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah
supaya mengucapkan, “Demi Allah Pemilik Ka’bah” dan mengucapkan: “Atas kehendak
Allah kemudian atas kehendakmu”(8)
Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan. “Kalau bukan karena kehendak Allah
dan kehendak fulan”. Ucapan
tersebut salah, dan yang benar adalah.
“Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan”
“Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan”
Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti
menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.(9)
2.2.2 Syirik Khafi (Tersembunyi)
yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’
(ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
“Sesungguhnya
yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. “Mereka (para
Shahabat) bertanya: “Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?” .Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Yaitu riya”’(10)
3.
PERBEDAAN
SYIRIK BESAR DAN SYIRIK KECIL
Syirik Akbar atau syirik besar adalah syirik yang
membatalkan syahadat dan keislaman seseorang, sedangkan syirik ashghar adalah tindakan maksiat
yang oleh Allah dan Rasulnya dinamakan dengan syirik tetapi tidak membatalkan
syahadat dan keislaman seseorang.
Contoh syirik akbar adalah berdo’a kepada selain Allah,
menyembelih binatang untuk berhala, mentaati perintah seseorang untuk
bermaksiat dan lain-lain. Adapun
contoh syirik ashghar adalah bersumpah dengan nama selain Allah, sebagaimana sabda Rasulullah. Yang artinya “Barangsiapa bersumpah dengan selain
Allah, maka ia telah kufur atau syirik. (HR Abu
dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad).
Setelah melihat batasan dan contoh, kita bisa lebih jauh
membedakan antara syirik besar dan syirik kecil;
1.
Syirik
besar membatalkan keislaman, syirik kecil tidak
2. Syirik besar menyebabkan seseorang masuk neraka selama-lamanya syirik kecil tidak
3. Syirik besar menyebabkan rusaknya semua amal, syirik kecil tidak
4. Cara bertaubat dari syirik akbar dengan bersyahadat lagi, syirik ashghar cukup dengan istighfar
5. Syirik besar mengharuskan adanya keterputusan secara total hubungan cinta kasih dari orang mukmin, sedangkan syirik kecil tidak total, tetap dicintai karena imannya dibenci kemaksiatannya.
2. Syirik besar menyebabkan seseorang masuk neraka selama-lamanya syirik kecil tidak
3. Syirik besar menyebabkan rusaknya semua amal, syirik kecil tidak
4. Cara bertaubat dari syirik akbar dengan bersyahadat lagi, syirik ashghar cukup dengan istighfar
5. Syirik besar mengharuskan adanya keterputusan secara total hubungan cinta kasih dari orang mukmin, sedangkan syirik kecil tidak total, tetap dicintai karena imannya dibenci kemaksiatannya.
Akibat
Syirik:
Syirik tidak diridlai Allah, kedzaliman yang besar dan
mengakibatkan bencana di dunia dan neraka di akhirat. Orang musyrik akan
menyesal di akhirat, tuhan yang mereka sekutukan tidak dapat menolongnya dari
azab Allah . Kaum Nabi Nuh ditimpa bencana berupa air bah yang menenggelamkan
dunia. Dalam hal ini Allah berfirman:
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.”
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.”
4.
BERTAUBAT
DARI SYIRIK
Adapun
bertaubat dari perbuatan kedua jenis syirik tersebut tentunya disesuaikan
dengan jenis syiriknya. Bila bertaubat dari syirik akbar tentunya dengan masuk
Islam kembali, karena pada hakekatnya pelakunya telah murtad (keluar dari
Islam). Sedangkan bretaubat dari syirik ashghor ialah dengan meminta ampun
kepada Allah Ta’ala dan menyempurnakan tauhidnya sehingga terjauh dari kedua
jenis syirik tersebut. Maka kita harus rajin-rajin mempelajari tauhid dan
segala prebuatan syirik yang akan merusakkannya. Dan setiap saat kita harus
bertaubat dari perbuatan syirik yang kita ketahui atau yang kita tidak ketahui.
5.
DOSA SYIRIK
Syirik adalah
dosa besar, karena:
1. syirik adalah tindakan penyerupaan
makhluk dengan khaliq dalam masalah-masalah ketuhanan (uluhiyah). Mensejajarkan
(menyekutukan) sesuatu bersama Allah adalah tindak penyerupaan sesuatu itu
dengan Allah. Ini adalah kedzaliman yang besar. Allah SWT berfirman yang artinya: “sesungguhnya syirik itu benar-benar merupakan
kedzaliman yang besar”.
Dzalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya dan mempersembahkannya
bukan kepada yang berhak.
2. Allah mengabarkan bahwa Dia tidak
mengampuni dosa syirik, jika ia tidak bertaubat. Allah SWT berfirman yang Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.
3. Allah mengabarkan bahwa Dia
mengharamkan surga bagi orang musyrik dan bahwasanya ia akan kekal dan dikekalkan
di neraka jahannam. Allah
berfirman yang artinya: ”Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu
seorang penolongpun”.
4. Allah memberitakan bahwa syirik
itu melenyapkan pahala semua amalan. Allah berfirman yang artinya: “Seandainya mereka mempersekutukan
Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan), juga
firman-Nya: “Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: ”Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi”.
6. SIKAP YANG DIANJURJAN DALAM MENGHADAPI KAUM MUSYRIK
Thema Al-Qur’an tentang syirik adalah thema yang sangat serius, mengandung pesan-pesan yang sangat berharga, nasehat-nasehat bijak demi kebaikan dan kesejahteraan ummat manusia. Masalah syirik adalah masalah yang memamng serius, oleh karenanya haruslah kita hadapi dengan serius dan penuh kesabaran. Di bawah ini adalah sikap-sikap yang dianjurkan dalam menghadapi kaum musyrikin sesuai ajaran Al-Qur’an:
1. Nabi Ibrahim harus dijadikan
contoh, seorang nabi yang hanif tidak musyrik, selalu berdakwah dengan hikmah ,
mau’idhah hasanah dan logika sehat.
2. Mencari titik temu dengan kaum
musyrikin dan ahlul kitab untuk bertauhid saja (dialog / dakwah billisan)
3. Aktif menyuarakan tauhid dan
menginformasikan kesesatan-kesesatan dan kelemahan syirik dan akibatnya.
4. Ikrar tauhid di hadapan Allah dan
manusia
5. Tidak menikahkan kaum mu’min
dengan kaum musyrikin,baik laki-laki mauun perempuan
pengertian syirik
Reviewed by Nurul Hidayat
on
Mei 22, 2013
Rating:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar